Lihat, ke bawah!



“Menjadi pemimpin itu harus mau melihat ke bawah”, kata Lintang, anak pesisir. Setiap diri kita adalah pemimpin, jadi setiap dari kita harus mau melihat ke bawah. Pernah gak mengeluh seolah hanya kita seorang yang menderita di dunia ini? Hellooo… masih banyak kali orang lain yang gak seberuntung kita, masalah-masalah yang mereka hadapi jauh lebih berat.

Melihat ke atas itu perlu, untuk memotivasi. Bahwa kita juga bisa sukses seperti mereka. Tapi dunia ini ga cuma ada langit aja.. di bawah kita masih ada tanah berlapis-lapis (lihat aja, ada ilmu astronomi dan ada ilmu bumi, sepasang..). Makanya jangan melulu melihat ke atas, karena kalo ternyata kita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesuksesan seperti mereka, nantinya kita akan terus membanding-bandingkan diri kita, kemudian menyesali kenapa tak bisa seberuntung mereka yang sukses. “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau ya?” :)

Jadi sering-seringlah menengok ke bawah, menyapa orang-orang yang problematika hidupnya jauh lebih berat. Lihat, mereka yang lebih menderita saja begitu sabar dan mensyukuri segalanya yang ada padanya. Dan kita yang diberi karunia lebih dengan angkuh mengingkari-Nya. Tentu saja gak sekedar “melihat”, kalo bisa juga mendoakan dan membantu mereka. Itu akan membuat kita lebih lapang, banyak bersyukur dan (semoga) menjadi berkah. Juga bisa menjadi motivasi lho.

Lagian nengok ke atas melulu kan pegel, jadi harus dilengkapi dengan nengok ke bawah, kaya gerakan senam gitu deh.. :)

Melihat ke bawah, ada semut-semut berbaris rapi dengan kompaknya. Melihat ke bawah, ada paku dan Alhamdulillah ga jadi terinjak. Melihat ke bawah, ada dompet tebal lengkap beserta isinya :D , kalo yang ini harus segera dicari pemiliknya :)

Nah, ini juga berlaku untuk para pemimpin (dalam definisi sebenarnya). Presiden, wakil presiden, menteri, pejabat-pejabat, ketua RW & RT, Ketua kelas, Ketua kelompok (sayang mereka ga baca note ini :D) . Inget kan cerita tentang Rasulullah SAW yang menyuapi seorang buta meskipun orang buta tersebut selalu saja menghina Rasulullah? Atau Umar Bin Khattab yang mengantarkan bahan makanan tiap malam untuk rakyatnya. (ah..lagi-lagi, sayang mereka ga baca note ini. Eh tapi semoga mereka pernah mendengar cerita-cerita keteladanan tentang kepemimpinan dan suatu saat Allah mengingatkan mereka akan cerita-cerita tersebut)


“Berbicaralah mengenai hal-hal yang membahagiakan. 
Dunia sudah cukup sedih tanpa keluh kesah kita. 
Sebenarnya tidak ada jalan hidup yang seluruhnya sulit ditempuh.”
 Ella Wheeler Wilcox





0 Response to "Lihat, ke bawah!"

Posting Komentar