“Menjadi pemimpin itu harus mau
melihat ke bawah”, kata Lintang, anak pesisir. Setiap diri kita adalah
pemimpin, jadi setiap dari kita harus mau melihat ke bawah. Pernah gak mengeluh
seolah hanya kita seorang yang menderita di dunia ini? Hellooo… masih banyak
kali orang lain yang gak seberuntung kita, masalah-masalah yang mereka hadapi jauh
lebih berat.
Melihat ke atas itu perlu, untuk
memotivasi. Bahwa kita juga bisa sukses seperti mereka. Tapi dunia ini ga cuma ada
langit aja.. di bawah kita masih ada tanah berlapis-lapis (lihat aja, ada ilmu
astronomi dan ada ilmu bumi, sepasang..). Makanya jangan melulu melihat ke atas,
karena kalo ternyata kita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai
kesuksesan seperti mereka, nantinya kita akan terus membanding-bandingkan diri
kita, kemudian menyesali kenapa tak bisa seberuntung mereka yang sukses. “Rumput
tetangga selalu terlihat lebih hijau ya?” :)
Jadi sering-seringlah menengok ke
bawah, menyapa orang-orang yang problematika hidupnya jauh lebih berat. Lihat,
mereka yang lebih menderita saja begitu sabar dan
mensyukuri segalanya yang ada padanya. Dan kita yang diberi karunia lebih dengan
angkuh mengingkari-Nya. Tentu saja gak sekedar “melihat”, kalo
bisa juga mendoakan dan membantu mereka. Itu akan membuat kita lebih lapang, banyak
bersyukur dan (semoga) menjadi berkah. Juga bisa menjadi motivasi lho.
Lagian nengok ke atas melulu kan
pegel, jadi harus dilengkapi dengan nengok ke bawah, kaya gerakan senam gitu
deh.. :)
Melihat ke bawah, ada semut-semut
berbaris rapi dengan kompaknya. Melihat ke bawah, ada paku dan Alhamdulillah ga
jadi terinjak. Melihat ke bawah, ada dompet tebal lengkap beserta isinya :D ,
kalo yang ini harus segera dicari pemiliknya :)
Nah, ini juga berlaku untuk para
pemimpin (dalam definisi sebenarnya). Presiden, wakil presiden, menteri,
pejabat-pejabat, ketua RW & RT, Ketua kelas, Ketua kelompok (sayang mereka ga
baca note ini :D) . Inget kan cerita tentang Rasulullah SAW yang menyuapi
seorang buta meskipun orang buta tersebut selalu saja menghina Rasulullah? Atau
Umar Bin Khattab yang mengantarkan bahan makanan tiap malam untuk rakyatnya.
(ah..lagi-lagi, sayang mereka ga baca note ini. Eh tapi semoga mereka pernah
mendengar cerita-cerita keteladanan tentang kepemimpinan dan suatu saat Allah
mengingatkan mereka akan cerita-cerita tersebut)
“Berbicaralah mengenai
hal-hal yang membahagiakan.
Dunia sudah cukup sedih tanpa keluh kesah kita.
Sebenarnya tidak ada jalan hidup yang seluruhnya sulit ditempuh.”
― Ella Wheeler Wilcox
Dunia sudah cukup sedih tanpa keluh kesah kita.
Sebenarnya tidak ada jalan hidup yang seluruhnya sulit ditempuh.”
― Ella Wheeler Wilcox
0 Response to "Lihat, ke bawah!"
Posting Komentar