Places I Wanna Go!


"...Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang.."

This is my Dreamland, someday.. I'll be there

1. Makkah Al Mukarramah


Ini dreamland pertama yang harus saya datangi. Tempat yang dimuliakan dan disucikan oleh Allah. Tempat dimana Rasulullah SAW lahir. Tempat dimana seluruh umat Muslim di dunia berkumpul menjadi satu. Semoga tahun 2020 tabungan saya cukup dan bisa pergi kesana. Aamiin.. :)



2. Paris




I'm fallin love with Paris n Eiffel. Don't know why. Terkadang jatuh cinta itu tak memmerlukan alasan :p Setiap ada kenalan yang pergi ke Paris, saya ga akan terlewat untuk titip oleh-oleh miniatur Eiffel. Saya punya mimpi bisa kuliah S-2, setahun atau dua tahun disana. Saking cintanya, saya belajar cara menggambar Menara Eiffel dari internet. Ini hasilnya :




3. Mahameru




Mahameru adalah sebutan lain bagi Gunung Semeru yang puncaknya berada pada 3.676 mdpl. Saya jatuh cinta pada Mahameru setelah menonton film 5 cm. Sebelumnya saya mendeskripsikan sendiri dalam pikiran saya tentang Mahameru, dari novel 5 cm dan biografi Soe Hok Gie. Tapi setelah melihat visualisasinya lewat film, ternyata Mahameru dan tempat-tempat yang harus  dilalui untuk menuju kesana, jauh lebih keren dari yang saya pernah bayangkan, dan saya pun langsung jatuh cinta. Hmm.. bersyukur ya orang-orang yang pada suka naik gunung sejak muda (eh, saya juga masih muda lho..:D ). Sayangnya jaman SMA dan kuliah dulu ga pernah ada temen yang ngajak naik gunung, emang gaulnya bukan sama anak-anak gunung sih. 

Someday I'll be there. Yakin aja. Entah gimana caranya, yang penting gantungkan dulu mimpi itu setinggi mungkin. Setidaknya itu membuat saya setingkat lebih tinggi daripada orang yang tidak punya mimpi :)




Untuk para kakak di seluruh dunia


Kau mengambil alih tugasku ketika ku malas disuruh ibu
Kau menghibur ketika ku menangis
Kau menemaniku ketika ku sendiri tanpa teman
Kau membela ketika ku terancam
Kau memenuhi keinginanku dengan caramu sendiri ketika ku merengek
Kau memberi semangat ketika ku putus asa dan mengeluh
Kau memberi hadiah manis ketika ku menurut agar berbuat kebaikan
Kau menyayangi ketika ku bahkan tak pernah menyadari kemuliaan hatimu
Kau berkorban ketika kau lebih membutuhkan kebahagiaan itu daripada ku
Hatimu cantik secantik bidadari surga
Untuk para kakak di seluruh dunia..
Terima kasih..



Terinspirasi dari Film Bidadari-Bidadari Surga 





Pengalaman Super di MTGW

Akan ada hadiah manis untuk setiap ujian yang berhasil kita lewati dengan kesabaran dan keikhlasan yang kita upayakan di dalamnya. I believe it.. :) Ini seminggu yang berat tapi berakhir menyenangkan karena saya mendapat hadiah manis itu. Kesempatan menonton langsung Mario Teguh Golden Ways di studio metro tv. 

Tau MTGW kan?? Yang host-nya si pria kharismatik Hilbram Dunar itu lho :D Sekitar dua minggu yang lalu ga sengaja lihat pengumuman pendaftaran untuk jadi audience di acara Mario Teguh Golden Ways. Sebelumnya saya pernah beberapa kali kirim email pendaftaran dengan mendaftarkan nama saya sendiri tapi belum pernah berhasil. Nah, kali ini saya iseng daftar lagi, dengan menuliskan nama saya dan 2 orang best friend saya di email tersebut (mereka sama sekali ga tau kalo namanya saya daftarkan). Karena hanya iseng-iseng, jadi saya ga terlalu berharap bakal dapet tiket masuk. Tapi ternyata, bener kata kebanyakan orang, yang iseng-iseng itu biasanya berhasil :D 

Seminggu kemudian, bahkan ketika saya sudah lupa pernah mendaftar MTGW, datanglah email sakti tersebut, email yang baru saya buka setelah 3 hari mendarat di akun saya. Isinya e-ticket MTGW sebagai pass masuk studio metro tv . Rasanya pengen jingkrak-jingkrakan sambil teriak WOW!! :)) Saya dan dua orang teman saya akan jadi audience acara MTGW, menyimak langsung motivator keren Mario Teguh, menonton host  kharismatik Hilbram Dunar, dan yang paling penting sih..masuk tipi..hehe... Maka dengan semangat 2012 saya menyampaikan kabar gembira ini pada 2 orang teman saya tersebut. Saya yakin mereka juga senang bukan kepalang, cuma kegedean gengsinya aja :p saya pun meyakinkan mereka untuk datang karena ini kesempatan amat langka. 


e-ticket yang udah bikin seneng sekaligus galau

Sayangnya, kedua teman saya ini membatalkan kepergian di malam hari sebelum pergi keesokan harinya. Hufftt... Agak kesel sih ya.. mbok ya kalo mau membatalkan tuh yang niat dan bertanggung jawab gitu lho, jangan mepet waktunya.. Karena pembatalan yang mendadak, susah banget cari pengganti orang yang mau berangkat bareng saya ke MTGW. Bukannya saya takut berangkat sendirian, tapi karena sayang banget kalo tiket  untuk 3 orang ini sia-sia begitu aja. Nyatanya ketika saya tawarkan pada beberapa orang teman, saudara, kerabat, banyak yang berminat menggantikan, hanya saja mereka sudah terlanjur ada acara lain di hari itu. Tapi akhirnya saya pun berhasil menggaet sepupu saya untuk berangkat bareng ke MTGW, sedangkan jatah untuk satu orang lagi hangus. 

Dengan berbekal sedikit info dari internet, saya dan sepupu saya berangkat naik busway jurusan Harmoni-Lebak Bulus, turun di halte Duri Kepa. Dari situ kami harus berjalan sedikit ke perempatan lalu disambung naik Kopaja 16 yang ternyata adalah jurusan Tn.Abang-Ciledug sodara-sodara!! Tau gitu mah, saya naik kopaja ini aja dari Tanah Abang -__- 

Saat kami sampai, metro tv sudah dipenuhi orang-orang yang akan menjadi audience MTGW. 90 % di antara mereka adalah pemuda pemudi, 70 % nya adalah jomblo-jomblo bahagia, hehe.. (kesimpulan pribadi sih). Kenapa? Karena Taping MTGW hari ini judulnya "Less Is More" dan "The Making of Jodoh". eh saya sendiri waktu daftar beneran ga ngeh kalo ternyata materinya adalah tentang jodoh. Kayanya Allah ngasih saya hadiah yang bener-bener manis minggu ini :)


Duduk paling depan viewnya paling oke


Jam 10.00 peserta mulai registrasi. Kami dibagikan nasi box. Nasi ini harus habis dimakan saat itu, karena nanti saat Taping berlangsung tidak bisa dititipkan. Hehe.. bayangkan kami harus makan nasi jam 10 sambil khawatir dengan status nasi tersebut, apakah itu untuk makan pagi atau makan siang (untuk makan siang kepagian dan untuk makan pagi kesiangan). Jam 11.30 peserta dipersilakan masuk ke studio. Karena saya malas berdesak-desakkan, jadi saya menunggu sampai orang-orang selesai masuk, pikir saya, biar saja dapat tempat paling belakang. Biasanya orang kalo berdesak-desakkan masuk dalam ruangan, mereka ingin duduk di tempat strategis. Tapi ternyata tempat strategis di studio ini adalah kursi-kursi tengah dan belakang, saya agak kaget melihat kursi kosong yang tersisa hanya di barisan paling depan. Oh.. rupanya mereka kurang pede duduk di barisan paling depan, persis ketika ujian, hehe. Saya dan sepupu saya kok ya malah cengar-cengir duduk di depan, bisa sering-sering kesorot kamera. Aye masuk tipi maakkkk!!! wkwk...

Sebelum Taping di mulai, kami di briefing. Aturan main disampaikan oleh kru MTGW. Mulai dari HP yang harus dimatikan, kapan waktunya harus tepuk tangan, Polling yang..ehmm..ternyata alatnya bohong-bohongan, hihi.. (polling ternyata diambil sebelum kami masuk studio dengan menggunakan kertas). Setelah briefing dari kru, tampillah sang host Hilbram Dunar (yang emang beneran kharismatik, pinter dan ganteng, hehe.). Hilbram Dunar menyampaikan  materi pendahuluan dan menampung pertanyaan dari peserta yang nantinya akan ditanyakan kembali ke Pak Mario Teguh saat rekaman berlangsung. Tak berapa lama, keluarlah Pak Mario Teguh bersama istrinya Ibu Lina (yang beneran cantik dan anggun). Saya duduk persis di sebelah Ibu Lina (peluang kesorot kamera semakin besar, haha..). Hampir di setiap break, Pak Mario mendekati Bu Lina dan dengan manjanya bilang "mimi..", kemudian Bu Lina menyodorkan air minum untuk Pak Mario, aih.. romantisnya.

Menonton langsung MTGW di studio ternyata lebih seru daripada di tv (ya iyalahh.. :D) Pak Mario Teguh ternyata kocak banget, Hilbram Dunar juga kocak, host yang interaktif (gayanya udah kaya motivator kelas atas, penggantinya Mario Teguh nih). Entah kenapa, saya melihat semua kru yang ada di studio juga terlihat ceria sepanjang Taping berlangsung sambil sesekali ikut tertawa mendengar gurauan Pak Mario Teguh. Sepertinya karena mereka, para kru, yang paling sering mendengar motivasi dari Pak Mario Teguh, jadi sedikit banyak pasti terpengaruh dengan motivasi-motivasi tersebut. 


Host keren ^_^

Satu Episode dibutuhkan sekitar 1,5 jam untuk Taping, dan selama itu kami tidak boleh jalan-jalan, karena break hanya sekitar 2-3 menit. Saya paling ga tahan duduk diam lama-lama, tapi ya mau gimana lagi, dipaksain aja.. worth it kok.. :) Selesai Taping kesatu, kami dipersilakan sholat dan makan siang. Yup, makan siang (lagi), padahal baru dua jam yang lalu makan -entah pagi entah siang-

Taping kedua tentang "The Making of Jodoh" ternyata lebih seru dari yang pertama (pastinyaaa...), karena itulah saya bilang 70 % dari peserta adalah jomblo-jomblo bahagia :D Buktinya mereka tak henti-hentinya bergantian mengajukan pertanyaan, sambil cengar-cengir, tersenyum dan tertawa. Persoalan tentang jodoh memang takkan selesai dibahas dan takkan bosan didengar. Ah, sayang.. teman saya yang dua orang tadi ga jadi berangkat, betul-betul disayangkan.. 

Pengalaman yang seru, tak terlupakan dan Super Sekali!!. Lain kali saya mau daftar lagi. Di perjalanan pulang, saya pastikan dua teman saya yang membatalkan pergi tadi akan menyesal kalau mereka mendengar cerita saya, hehe.. Satu yang terlupakan.. saya lupa tanya kru MTGW kapan dua episode ini akan tayang di tv, duh..  


Ini sedikit oleh-oleh dari Taping MTGW dua episode :
Menjadilah sederhana untuk mendapatkan yang lebih
"Less is More"
Bukan menemukan atau mencari jodoh,
tapi jadikan diri kita sebagai orang yang akan dicari jodoh. 
Be the best soulmate for somebody
"The Making Of Jodoh"



Eyaampun.. panjang bener ini postingan, haha.. Salam Super!!



Let's Do It Again


Saya pernah lebay, selebay-lebaynya..
Saya pernah galau, segalau-galaunya..
Saya pernah putus asa, seputus asa-putus asanya..
Saya pernah patah hati, sepatah hati - patah hatinya..
Namanya juga anak muda..

Ada masa-masa dimana kita pernah mengalami hal yang paling tidak menyenangkan. Saat mengalaminya, kita beranggapan saat itu adalah saat yang "paling", kita tidak sadar bahwa masih ada detik selanjutnya, jam selanjutnya, hari selanjutnya. Bagaimana jika esok hari ada hal yang lebih tidak menyenangkan? Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok bukan? 

Positifnya adalah, ketika kita merasa itu adalah hal yang "paling", tapi ternyata esok hari terjadi hal yang lebih dari "paling", kita sudah belajar untuk tidak menanggapinya secara berlebihan. Kita akan semakin terlatih lebih bijak untuk menghadapi sesuatu. Itulah kedewasaan. Tanyakan pada seorang sarjana fresh graduate yang melamar kerja kesana kemari di belasan perusahaan, apakah tidak diterima bekerja itu menyakitkan? (tentu saja), tapi karena itu berkali-kali ia rasakan, maka ia berdamai dengan rasa sakit hatinya itu. Lebih baik ketimbang ia sakit hati terus menerus, berefek ada lamaran kerja selanjutnya, akhirnya jadi tidak fokus.

Jadi jika sedang mengalami "paling galau" "paling putus asa" "paling patah hati" atau "paling" yang lainnya, please jangan sampai kita berhenti sampai disitu, jangan takut untuk sekali lagi atau berkali-kali lagi mengalaminya, berdamai sajalah. Sambil berdoa, suatu saat Allah akan memberi hadiah manis untuk ketangguhan dan keberanian kita dalam menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan.

So, let's do it again.. Ini namanya move on.. :)




[EnjoyJakarta] Menikmati Pesona Bahari di Pulau Pari


Ingin menikmati keindahan alam sekaligus ketenangan di Jakarta? Tentu saja bisa. Datanglah ke Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Ya, Pulau Pari menawarkan keindahan, ketenangan, dan kesunyian yang dirindukan para pengunjung dari kota yang ramai dan padat penduduk, terutama para backpacker yang berburu liburan murah.

Pulau Pari merupakan salah satu dari gugusan pulau wisata bahari di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang sedikit, rumah tinggal yang tidak terlalu padat, serta pengunjung yang dibatasi maksimal hanya 200 orang, Pulau Pari memiliki suasana yang penuh dengan ketenangan. Untuk mencapai Pulau Pari, kita dapat menggunakan speed boat dari Marina Ancol selama 1 jam atau jika ingin biaya lebih murah, pilihlah transportasi dengan menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Muara Angke dengan lama perjalanan ± 2 jam.  




Untuk keperluan penelitian, Pemerintah membangun Pusat Penelitian Oseanografi LIPI di Pulau Pari, inilah salah satu sebab mengapa ekosistem dan biota laut di Pulau Pari masih terjaga dengan baik, selain karena penduduk sangat menjaga lingkungan tempat tinggal mereka tentunya.

Ada banyak homestay nyaman yang disediakan di Pulau Pari. Pengunjung yang sudah memesan paket travel biasanya akan mendapatkan fasilitas lengkap seperti Local Guide, homestay, sepeda, sewa peralatan snorkeling, serta Barbekyu di malam hari. Pengunjung yang ingin datang tanpa memesan paket travel pun memungkinkan untuk menikmati wisata bahari yang berbasis masyarakat ini. Salah satu  kelebihan dari Pulau Pari adalah penduduknya begitu kompak dan ramah melayani para pengunjung. Itinerary yang ditawarkan pada para pengunjung (meski berbeda rombongan) dilaksanakan secara serentak, sehingga seluruh aktivitas wisata terlihat tertib dan rapi.

Menjelajah Pulau Pari tak perlu khawatir kelelahan, karena untuk masing-masing pengunjung disediakan Sepeda. Jangan bayangkan ada jalan beraspal atau kendaraan roda 4 di sini, jalan utama di Pulau Pari adalah jalan yang diberi paving blok, dengan sepeda hilir mudik, dan sesekali motor atau gerobak motor (untuk yang tidak bisa naik sepeda/motor).


Siang hari setelah makan, aktivitas snorkeling dimulai secara serentak. Beberapa kapal kecil dikerahkan untuk mengangkut para pengunjung yang akan snorkeling di lokasi Bintang Rama dan Dermaga APL. Terik matahari yang menyengat  akan terlupakan saat terjun ke  dalam air laut yang jernih dan penuh pemandangan yang mempesona. Siluet cahaya matahari yang menerabas permukaan air laut menambah indah terumbu karang, tumbuhan anemone laut yang melambai-lambai, ikan-ikan mungil warna-warni yang berenang kesana kemari, serta beraneka ragam biota laut lainnya. Usai snorkeling, ada beberapa water sport yang bisa dicoba seperti jetski, banana boat dan donat boat. 

Di malam hari kita akan dimanjakan dengan hidangan Barbekyu di pinggir pantai. Penduduk Pulau Pari yang bertugas melayani pengunjung membuat api unggun besar untuk memanggang aneka makanan laut, dan para tamu duduk beralaskan tikar di sekeliling api unggun, sesekali ada tamu yang penasaran ingin memanggang makanannya sendiri, diselingi canda tawa. Suasana keakraban yang menyenangkan. Di sudut pulau yang lain ada Pasar Malam yang bisa kita datangi jika tertarik untuk berbelanja.

Keindahan yang mempesona lainnya adalah Pantai Pasir Perawan. Tempat yang tak boleh dilewatkan untuk menikmati matahari terbit sepanjang pagi di Pulau Pari. Pasirnya yang putih dan lembut, air laut yang jernih dan tenang tanpa ombak, hamparan hutan bakau dengan aneka ragam ikan dibawahnya, membuat betah untuk berlama-lama ada di sana. Kita bisa memuaskan diri untuk sekedar duduk-duduk di pinggir pantai atau berenang di laut, bahkan mengelilingi hutan bakau dengan kano. Jika takut panas, ada banyak pohon rindang dengan ayunan yang dipasang dibawahnya atau gubuk-gubuk yang menjajakan bebagai macam jajanan.



Liburan di Pulau Pari memenuhi segala kerinduan akan kedamaian dan ketenangan dari keriuhan hidup di kota. Dengan biaya yang cukup murah, Pulau Pari juga menjanjikan keindahan alam dan keanekaragaman biota laut, sehingga menjadi liburan tak terlupakan. Selamat berlibur di Pulau Pari, Enjoy Jakarta!












"Maaf" dan "Terima kasih"

Waktu kuliah, saya punya seorang teman (sekarang juga masih berteman sih) yang hobby banget bilang "maaf" dan "terima kasih". Entah itu bawaan karakternya atau bawaan kultur di lingkungan asalnya. Awalnya aneh aja, sebentar-sebentar bilang "maaf", sebentar lagi bilang "terima kasih" tapi ya kita teman-temannya maklum aja. Lama-lama kita mulai protes, pas dia bilang "maaf", saya bilang lagi "maaf kenapa emangnya? kamu ga salah apa-apa kok". Di lain waktu dia bilang "terima kasih", saya balas "harusnya aku yang terima kasih kali...".

Pernah saya dan teman-teman bertanya "kenapa kamu sering banget bilang maaf dan terima kasih? kaya mpok minah di film bajai bajuri" (sambil bercanda menirukan gaya mpok Minah). Semoga sih dia tidak marah karena candaan itu. Dia bilang, dia orangnya ga enakan, khawatir ada prilakunya yang menyinggung orang lain.. Oemji! padahal dia anaknya super baik, rajin, suka ngajarin materi kuliah yang susah-susah, suka kasih pinjem contekan tugas kuliah (hehe..), dan rendah hati banget, dan dia masih khawatir akan menyinggung perasaan orang lain?? Malu rasanya..


Tahukah bahwa kata "Maaf" dan "Terima kasih" adalah dua kata yang paling banyak dibutuhkan oleh manusia (ni kesimpulan pribadi sih, haha..). Siapa yang ga candu sama kedua kata ini? ayo ngaku ga..ngaku ga?!? Kalo semua manusia seperti teman saya tadi yang rajin sekali bilang "Maaf" dan "Terima kasih", maka damailah dunia ini.

IMHO, ga perlu banyak mikir untuk bilang "Maaf" dan "Terima kasih". There're always reason to say "Sorry" and "Thank You". Dalam setiap perilaku kita, tiap detiknya, baik sedang berinteraksi dengan orang lain ataupun tidak, bisa jadi ada saja hal-hal yang tidak pantas kita lakukan. Pasti ada saat-saat tertentu yang orang lain lakukan kepada kita dan kita ga tau. Sebaliknya ada yang kita lakukan kepada orang lain dan orang lain ga tau. Get it?? agak lieur yah..

Misalnya nih ya, lagi ngelamun tiba-tiba keingetan seseorang yang menjengkelkan, trus ngedumel dalam hati. Guru saya bilang, kita ga boleh mencela orang termasuk dalam hati... so be carefull! Meskipun orang itu ga tau udah kita cela-cela dalam hati, tetaplah minta maaf. Ini berlaku juga buat yang pada suka gosipin orang.

Contoh lain, kita kadang tidak tahu apa yang dilakukan seorang sahabat untuk kita, mungkin dia sering mendoakan kita tapi ga bilang-bilang, atau dia ikut memikirkan jalan keluar ketika kita curhat tentang kesusahan kita.. who knows.. Terlebih kedua orang tua kita, siapa yang tahu di tiap sholatnya mereka menangis mendoakan kita, atau mereka teramat khawatir mendengar kabar kita anaknya yang sedang merantau jatuh sakit.

Coba deh, kalo pas Ramadhan dan Idul Fitri, orang-orang saling berkirim-kirim ucapan "Maaf lahir batin", lewat kartu lebaran, sms, facebook, email, terkadang orang yang ga begitu kita kenal pun mengucapkan maaf. Bahkan Institusi, Perusahaan, Bank, Koran, Majalah, TV, mereka ga kenal kita tapi minta Maaf!! Dahsyat ya..

Ah, ini yang paling penting. Berapa banyak yang telah Allah berikan untuk kita? Berapa banyak dosa yang telah kita lakukan karena tidak mentaatiNya? Berapa "Maaf" dan "Terima kasih" yang harus kita lakukan untuk menebus semua itu?

Jadi, carilah alasan sekecil apapun untuk berucap "Maaf" dan "Terima kasih"?? Say it to people around you and to God.. semoga hidup kita menjadi lebih indah.. :)




Listen Up!

I love listening, I don't know why, just love to do it. Saya bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak dengan mendengar, dibandingkan dengan berbicara. Pertama, dengan mendengar saya mendapat materi/pengetahuan baru. Kedua, dengan mendengar saya bisa berbicara tentang apa yang pernah saya dengar. Ketiga, akhirnya saya punya kemampuan setingkat lebih tinggi daripada orang yang hanya berbicara. Untung bukan? Lagipula, mendengarkan akan memperkaya sudut padang, persepsi dan wawasan kita.



Mendengar itu simple untuk dilakukan. Kita hanya perlu diam duduk manis, menatap orang yang sedang berbicara, lalu dengarkan dengan penuh antusias. Mendengar antusias artinya menunjukkan kalo kita tertarik dengan apa yang dibicarakan lawan bicara, dengan sesekali menimpali, bertanya atau memberikan pendapat, sesekali saja, tak boleh porsinya lebih banyak dari yang sedang kita dengarkan, (dan jangan memotong pembicaraan kalo ga mendesak) Walaupun sebenarnya kita tak tertarik dengan apa yang dibicarakan? yup.. tetaplah antusias, believe me, it's worth it. Pasti ada sesuatu yang bisa dapatkan dari pembicaraan tersebut. 

Ah ya.. jangan lupa hiasi dengan senyuman. Bukan..bukan bibirmu yang tersenyum, tapi senyumkan matamu, senyumkan wajahmu. Saya punya seorang teman pendengar yang sangat baik. Jika orang lain berbicara, dia tersenyum, sekali lagi bukan bibirnya yang tersenyum (karena toh bisa saja topik pembicaraannya adalah sesuatu yang menyedihkan), tapi mata dan wajahnya yang tersenyum. How to do it? Actually I didn't know, saya sendiri belum yakin apakah saya sudah bisa menerapkan ini atau belum (orang lain yg bisa menilai), tapi menurut saya, senyum ini sebenarnya muncul dari hati. Hati yang tersenyum, hati yang ikhlas, hati yang tulus melakukan apa yang sedang dilakukan. Sepertinya simple ya? :)

Noted : Please jangan mendengarkan sambil maenin gadget! Siapa pula yang ga sebel kalo sedang berbicara dan yang diajak bicara justru fokus pada gadgetnya. Mending usah sekalian, puas-puasin maen gadget dulu deh, baru belajar mendengarkan. Ok!

Mendengar itu menyenangkan. Memangnya kau tidak berbahagia ketika melihat orang yang curhat panjang kali lebar sama dengan luas, kemudian wajahnya terlihat lega dan ringan? Bukankah itu membahagiakan? :) Percaya deh, dengan hanya didengarkan, seseorang akan merasa sangat dihargai dan dihormati. Ga usah berharap balesan sih (kalo berharap mah sama Allah aja, jangan sama manusia), tapi setiap kebaikan pasti akan berbuah kebaikan pula, dalam bentuk apapun itu. 

Pssttt... mendengar juga akan melatih kita bertahan menghadapi orang-orang galak :) Kalo ada orang cerewet lagi marah-marah, cukup diam duduk manis, tak usah mengiyakan, menyaut atau menentang, timpali saja dengan kata-kata "Oo..", "Hmm..", kecuali kalo ditanya, ya jawab apa adanya, atau kalo orang tersebut bilang "Kok diam aja?!", jawablah "Karena saya harus benar-benar fokus mendengarkan anda". Dengarkan sampai benar-benar selesai, nanti dia akan cape sendiri kok :) Malahan mungkin amarahnya akan reda karena terharu melihat wajah tulus kita sedang mendengarkan.

Ada tuh slogan keren salah satu perusahaan asuransi terkemuka. "Always listening, always understanding". Kalo mau mendengarkan, pasti akan memahami.

Anyway, Saya ga akan bilang bahwa mendengarkan itu susah. Mendengarkan itu simple! Sesimple duduk nonton tivi atau dengerin radio. Gak percaya? Hayuk kita coba :)


"Listen up, then speak up" 

Born Day

Selamat tanggal 2 Oktober!

Terima kasih Allah, masih memberiku nafas kehidupan hingga hari ini
Terima kasih Allah, atas fajar, mentari dan alam semesta yang masih setia menjalankan tugasnya dalam menemani hari hariku
Terima kasih Allah, telah mengizinkanku utk selalu berada di sekeliling cinta & kasih sayang orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-temanku
Terima kasih Allah, atas segala nikmat, rahmat & berkah, yang sungguh tak pernah bisa terhitung dan terbalas olehku
Terima kasih Allah,atas terkabulnya doa2 yg kupanjatkan selama hidupku dan doa2 orang lain yang menyebut namaku di dalamnya
Terima kasih Allah, untuk hari ini, hari2 kemarin dan hari2 selanjutnya
Terima kasih batik indonesia telah memeriahkan hari lahirku

Allah, mohon bahagiakan keluargaku dan orang-orang disekitarku
Mohon ampuni dosa-dosaku dan mereka
Mohon jauhkan aku dan mereka dari sakit dan kesusahan
Mohon limpahkan rezeki yang baik dan halal bagiku dan bagi mereka
Mohon  mudahkan langkahku dan mereka dalam aktivitas kami masing-masing
Mohon jadikan aku dan mereka sebagai manusia yang bisa bermanfaat untuk sekitar
Mohon teguhkan aku dan mereka di jalanMu
Mohon bimbing aku dan mereka menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin
Mohon ijinkan aku segera bertemu dengan tulang rusukku :

I'm always excited when October come. Seru aja, di bulan ini banyak banget yang mendoakan dan meng-amin-kan. Rasanya ingin bersyukur sebanyak-banyaknya sama Allah. Dan karena kita dianjurkan banyak berdoa, saya pun ingin berdoa sebanyak-banyaknya sama Allah :)



Mama Cake : Anything Happens for a Reason

Agak heran sih, sama orang Indonesia yang anti nonton film Indonesia, ga mau nonton kalo bukan film Hollywood. But not for me, bisa dibilang saya pergi ke bioskop hanya untuk menonton film Indonesia (yang berkualitas tentunya). Nah, ini salah satu film Indonesia yang layak diacungin empat jempol, dan diberi standing applause, judulnya Mama Cake.

Oke, awalnya saya kira ini film bergaya teenlit yang ga jauh-jauh ceritanya kaya film Brownies, Saus Kacang, dsb.. Apalagi film ini sebelumnya sama sekali ga kedengeran iklannya (atau saya yg ga tau :D), biasanya kalo film kan heboh promo disini promo disana, supaya orang-orang berduyun-duyun nonton dan bisa balik modal. Tapi setelah baca banyak review nya di internet dan banyak yang merekomendasikan, akhirnya saya bertekad harus mensukseskan film ini dengan menontonnya di bioskop. 

Well, synopsis nya bisa dilihat disini yah 

Little Big Bite for a bigger soul!
Sebuah film drama comedy pop urban tentang perjalanan sehari semalam dari tiga orang sahabat, Rakha (Amanda Omesh), Willy (Boy William) dan Rio (Arie Dagienkz) dalam membeli sebungkus brownies MAMA CAKE, permintaan seorang nenek yang sedang sakit keras
Mengambil tempat di dua kota: Jakarta dan Bandung, dinana pada kedua kota besar inilah terjadi invasi besar-besaran akan arus budaya dan pemikiran barat yang telah jauh mengikis bangsa Indonesia dari nilai-nilai agama dan budaya ketimuran yang konon melekat erat disana
Perbedaan karakter, pemikiran dan gaya hidup yang sangat jelas dari ketiga sahabat itu pun membawa konflik dan mengangkat isu-isu tajam seputar agama dan social. Hingga akhirnya mereka dihadapkan pada persimpangan dimana persahabatan, cinta, takdir dan tujuan hidup menjadi pilihan yang nyata dalam hidup mereka

There are make this Movie is Different!!

Pertama, adanya efek animasi bergaya Popart & komikal, bikin film ini beda. Seinget saya sih, belum ada yah film Indonesia yang pake animasi kaya gini (atau saya yang belum pernah nonton, tau deh..) Yang jelas ini ga seperti film Indonesia biasanya, dan beda itu Keren!

Kedua, tentang sosok Rakha yang rambutnya di cat merah. Lo pikir semua orang yang rambutnya dicat adalah anak berandal gitu?! nop.. Ternyata doi adalah anak penurut pada orang tua, memegang amanah, memegang prinsip, takut pada dosa, menghindari narkotik, rokok, dan pergaulan bebas. Nih, perkataan keren anak muda jaman sekarang :
"Beda tipis antara Entertainment dengan Pembodohan"
"Kalo lo percaya teori Darwin, berarti lo ga percaya sama Tuhan"

Ketiga, saya pengen mengomentari tentang persahabatan para cowo.. Saya harus bilang WOW! Ternyata bener yah, para cowo kalo marahan sama temennya ga pernah lama-lama, mereka lebih cepat untuk memaafkan, bahkan hanya dalam hitungan jam, beneran wow!

Keempat, sosok Fajar Umbara (lupa nama tokohnya). Lupakan sejenak tentang kemisteriusannya. Lihat sosoknya, Rambut gondrong, pake jeans belel, muka kucel, tapi ya ampun.. dia pemaaf, penolong, berilmu, dan taat. Banyak di film ini yang bakal bikin kita sadar klo kita ga boleh Judge a book by its cover!

Oke, sekarang kita bahas tentang beberapa kemisteriusan cerita dalam film ini. Yang paling misterius adalah tentang Sosok Fajar Umbara. Pertama muncul, dia ketabrak mobil Rakha, tapi ga luka sedikit pun. Kemudian dia tiba2 tau kalo William pernah nyobain makan otak monyet, padahal percakapan ini terjadi sebelum mereka ketemu. Kejadian misterius lainnya waktu Rakha yang tiba-tiba ditimpuk tomat dari mobil sayur kemudian akhirnya berhasil melarikan diri dari kejaran orang sekampung. Terus ada Mobil ambulance yang tiba2 tombol sirine nya kepencet tomat dan akhirnya menyelamatkan William dari keroyokan preman. Pada saat yang sama Rio dikasih tomat sama Fajar Umbara. Semuanya dalam waktu bersamaan. Eh ada apa dengan tomat emangnya? kenapa harus tomat? :D 

Yang paling bikin merinding adalah kejadian di Rumah Sakit. Rakha akhirnya ketemu sama neneknya yang udah sehat dan dengan lahap memakan Brownis Mama Cake yang dibawa Rakha. Waktu ditanya "Nenek pulang sama siapa?" "Dijemput sama temen". Neneknya Rakha juga tiba-tiba nanyain tentang Mawar, dan ternyata... Pada saat percakapan ini terjadi, Nenek Rakha (yang sebenarnya) dalam keadaan kritis dan kemudian meninggal. Fiuhh... I dont have Idea for this, tapi biasanya orang yang akan meninggal memang memberikan pesan-pesan penting pada orang yang disayanginya, lewat apapun...
"Yang penting hatinya dulu yang dibenerin, baru otaknya dipinterin" - kata neneknya Rakha-

Sebelum Rakha masuk ke kamar Neneknya, dia ketemu Fajar Umbara yang katanya "Habis jemput temen", nah lho.. *makin merinding
Tapi lupakan lah... Seperti kata Mawar, "Anything Happens for a Reason", Di dunia ini ga ada yang kebetulan Bro n Sist.. :)

Salah besar kalo para penonton menganggap film ini ceritanya mengalir biasa aja. Tonton sampe selesai, ya..sekali lagi, sampe selesai.. karena saya heran juga, sampe filmnya habis dan tinggal tittle credit, lampu bioskop belum juga dinyalain. Ternyata di bagian akhir film ada agedan Candil (pemeran penjaga toko Mama Cake) ngasih foto Rakha & Mawar ke seorang Ibu, lalu Ibu tersebut menangis. Dan.. barulah saya mengerti. Semua kemisteriusan itu jadi masuk akal. 

Jadi begini, Ibu yang menangis tadi ternyata adalah ibunya Rakha, yang mungkin sudah lama ga ketemu, atau bahkan dibilangin udah meninggal (karena pada percakapan antara Rakha & ayahnya keliatan banget kalo ayahnya ini benci banget sama ibunya). Ibunya Raka ini ternyata adalah pemilik Toko Mama Cake. Neneknya Rakha tau bahwa hidupnya ga lama lagi, makanya dia pengen Brownies Mama Cake langsung dari pusat tokonya di Bandung, supaya Rakha bisa ketemu sama ibunya. Nah, Nenek & Ibu Rakha, kemudian mengatur perjalanan Rakha ke Bandung. Fajar Umbara & Mawar adalah orang-orang yang dipersiapkan untuk menemani perjalanan nya Rakha..
ya.. kira-kira begitulah, paragraf terakhir ini kesimpulan & persepsi pribadi sih :)

Nilai 8 dari 10 untuk film Mama Cake, minus 2 untuk adegan pelukan & ciuman nya, saya sih berharap sih ga ada adegan seperti itu.. tapi mungkin itu yang bisa membuat film ini terlihat lebih nyata dan apa adanya, sebuah gambaran dari kondisi kehidupan remaja jaman sekarang.

Nih quote favorit saya dari film ini
"Hari gini gitu ga zakat, apa kata akherat!"
Siapa yang menyangka film ini adalah film bertema religi..
Full with lesson of life... 

Recommended Movie.. Ayo tonton film Indonesia! :)




HP Tidak Bisa Dicharge

Sebelumnya, perlu diketahui, ini bukan blog atau tulisan berbayar :)


Untuk urusan telpon dan sms, saya mempercayakan pada sebuah HP imut bermerk Samsung, type GT-E1195. Kenapa imut? karena yang punya imut-imut, hehe.. *abaikan* Karena ukurannya memang imut banget. Ini HP berjenis flip. Begini penampakannya :

Imut kan? Tapi ini bukan HP saya, cuma ngambil gambar dari internet


Dua hari yang lalu, saya sedang dalam perjalanan seharian, lupa kalo batere HP low, dan akhirnya matilah dia. Sampai di rumah, saya tidak langsung charge, karena charger ketinggalan di kost. Keesokannya, saya charge di kost, eh itu HP ga mau nge-charge, dipindah-pindah ke stop kontak lain, hasilnya tetep sama, ga mau nge-charge. Antara panik dan tidak panik. Panik karena HP ini baru dipakai sebulan (walaupun murah - 280 ribu - tapi tetep aja itu duit. Tidak panik, kan saya masih punya HP lain untuk komunikasi *mulai sombong*

Sebagai konsumen yang tak mau rugi, saya segera membawa HP ini ke Samsung Mobile Service Centre terdekat di ITC Roxy Mas. Baru pertama kali ini service HP. Service centre-nya sederhana dan modern. Yes, kemodernan ternyata tidak harus identik dengan kemewahan. Tiap Customer yang dateng harus ambil nomor antrian, kaya di bank-bank itu lho, tinggal pencet trus keluar nomor *norak*. Jadi ga ada customer yang nyelak-nyelak. Dan disinilah saya agak berbangga dengan perempuan Indonesia, karena semua petugas service centre adalah perempuan (termasuk teknisi nya).

Kembali ke HP. Saya duduk berhadapan dengan Mba teknisi.
"kenapa HPnya mba?"
"kemarin baterenya habis, trus ga bisa dicharge"
Lalu mba teknisi dengan lincah memeriksa HP saya, mencari-cari sesuatu di kolong mejanya. 3 menit kemudian, dengan tenang Mba teknisi bilang,
"HPnya ga kenapa-kenapa kok mba, ini bisa nyala"
"Hah?!?! Masa sih?" *antara senang dan malu*
"Itu pake batere saya?"
"Iya"
"Pake charger saya?"
"Iya" *gubrakkkk*
"Kemarin pasti HPnya low bat sampai mati total ya?"
"Iya mba" *tau aja Mba teknisi*
"Lain kali jangan sampai mati total, dia agak susah untuk nyala lagi, harus dipancing dulu pake batere lain"
"Oooo..gitu ya"
"Ini mau langsung diambil HPnya atau di charge dulu?"
"Dicharge dulu aja deh mba, takut mati lagi"

Bener deh, bertahun-tahun saya punya HP, baru kali ini ada kasus HP ga boleh mati total. Udah gitu pake harus dipancing sama batere lain. Tapi baiklah, daripada terjadi lagi hal yang sama, akan saya turuti nasehat Mba teknisi. 


Agak gimana gitu ya, dateng ke service centre, cuma buat ngecharge HP :D




Suatu pagi di atas kereta

"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat" (QS Al Baqarah : 214)


Sabtu kemarin saya, mama, dan tante saya bareng-bareng pergi ke Tanah Abang naik kereta kududuk dimuka, kududuk samping pak kusir yang sedang #eh #salahfokus... :p Ceritanya mau belanja-belanji. Kita janjian ketemu di Stasiun UI jam 07.00 karena menurut jadwal, kereta akan sampai & berangkat lagi jam 07.15. Saya & mama sampai di UI jam 06.45, tante saya belum keliatan batang kacamatanya. Akhirnya saya putuskan untuk keliling stasiun cari tante, tapi nihil. jam 07.00 tepat terdengar pengumuman kalo kereta sudah masuk stasiun. Gawat, padahal jadwalnya 07.15 dan padahal tante saya belum ketauan ada di mana. Untungnya kereta berhenti agak lebih lama dari biasanya *tumben banget*, jadi dengan sigap saya telpon tante
"Tante, ada dimana?"
"Di Stasiun, diah dimana?"
"Di Stasiun juga, lah tadi kok Diah cariin ga ada" *baru kepikiran kenapa ga telpon dari tadi* -_-'
"Ada kok di pojokan"
"Ini keretanya udah ada nih, gimana dong"
"Ya udah, naek aja"

Okey, saya dan mama pun naik ke kereta, urusan ketemuan, nanti dululah. Tapi tak berapa lama, tante saya muncul dari gerbong lain. Alhamdulillah, cukup lega, ternyata beliau udah naik juga. Tapi..
"Diah, tiketnya udah dibeliin kan?" *tuingggg**
"lah..belum, kirain tante udah beli sendiri"
"belum beli, tadi kata Diah udah ada" *tuinggg lagi** 
(dalam hati : keretanya yang udah ada, bukan tiketnya)

Petugas KA mulai mendekat, saya mulai keringet dingin dan mulai menyusun rencana. Antara rencana licik dan rencana jujur. Tiba-tiba terjadilah peristiwa itu *Zoom in Zoom out*
"Pak, pak.. saya minta maaf nih pak, ini ada kesalahpahaman saya sama keponakan saya. Saya kira tiketnya sudah dibeliin ternyata belum, jadi gimana ya pak"
"aduh gimana ya bu..." *sejenak diam*
"Kalo sesuai prosedur, harusnya ibu diturunin, atau kalo ngga, harus bayar denda"
"Dendanya berapa pak?"
"Yaa...lumayan gede bu" *hening lagi, agak lama*
"Ya udah bu, coba dicari lagi tiketnya di tas"
Kemudian benar-benar hening. 

Saya berpikir agak keras mencerna kejadian ini. Pak petugas gimana tho, udah jelas-jelas tadi kita bilang ga beli tiket, kok disuruh di cari di tas. *doongggg** Dan saya pun sadar, itu sinyal dari petugas bahwa dia menoleransi kami yang ga beli tiket. Alhamdulillah, petugas yang sangat baik hati. Tak lama kemudian ada bapak-bapak yang juga baik hati memberikan tiketnya pada tante saya (karena nanti pas mau keluar stasiun biasanya diperiksa lagi). Bapak-bapak ini tak mau uang tiketnya diganti.

Subhanallah banget deh.. Mungkin bagi orang lain, kejadian seperti ini sangat remeh temeh, tapi tidak untuk saya yang mengalami langsung. Bukti bahwa pertolongan Allah itu dekat memang benar-benar terjadi. Coba bisa aja kan petugas tadi mood-nya lagi ga bagus, trus saklek memberlakukan prosedur pada kami, atau bisa aja ga ada Bapak-bapak baik hati kemudian di luar kami ditanyai tiket. 

Jadi, percaya deh kalo pertolongan Allah memang dekat, tentunya dalam berbagai cara. Dan orang-orang baik hati memang masih banyak tersebar di muka bumi ini. Juga orang-orang jujur dan mau mentaati prosedur seperti tante saya, masih banyak.. :)

Terimakasih!