"Maaf" dan "Terima kasih"

Waktu kuliah, saya punya seorang teman (sekarang juga masih berteman sih) yang hobby banget bilang "maaf" dan "terima kasih". Entah itu bawaan karakternya atau bawaan kultur di lingkungan asalnya. Awalnya aneh aja, sebentar-sebentar bilang "maaf", sebentar lagi bilang "terima kasih" tapi ya kita teman-temannya maklum aja. Lama-lama kita mulai protes, pas dia bilang "maaf", saya bilang lagi "maaf kenapa emangnya? kamu ga salah apa-apa kok". Di lain waktu dia bilang "terima kasih", saya balas "harusnya aku yang terima kasih kali...".

Pernah saya dan teman-teman bertanya "kenapa kamu sering banget bilang maaf dan terima kasih? kaya mpok minah di film bajai bajuri" (sambil bercanda menirukan gaya mpok Minah). Semoga sih dia tidak marah karena candaan itu. Dia bilang, dia orangnya ga enakan, khawatir ada prilakunya yang menyinggung orang lain.. Oemji! padahal dia anaknya super baik, rajin, suka ngajarin materi kuliah yang susah-susah, suka kasih pinjem contekan tugas kuliah (hehe..), dan rendah hati banget, dan dia masih khawatir akan menyinggung perasaan orang lain?? Malu rasanya..


Tahukah bahwa kata "Maaf" dan "Terima kasih" adalah dua kata yang paling banyak dibutuhkan oleh manusia (ni kesimpulan pribadi sih, haha..). Siapa yang ga candu sama kedua kata ini? ayo ngaku ga..ngaku ga?!? Kalo semua manusia seperti teman saya tadi yang rajin sekali bilang "Maaf" dan "Terima kasih", maka damailah dunia ini.

IMHO, ga perlu banyak mikir untuk bilang "Maaf" dan "Terima kasih". There're always reason to say "Sorry" and "Thank You". Dalam setiap perilaku kita, tiap detiknya, baik sedang berinteraksi dengan orang lain ataupun tidak, bisa jadi ada saja hal-hal yang tidak pantas kita lakukan. Pasti ada saat-saat tertentu yang orang lain lakukan kepada kita dan kita ga tau. Sebaliknya ada yang kita lakukan kepada orang lain dan orang lain ga tau. Get it?? agak lieur yah..

Misalnya nih ya, lagi ngelamun tiba-tiba keingetan seseorang yang menjengkelkan, trus ngedumel dalam hati. Guru saya bilang, kita ga boleh mencela orang termasuk dalam hati... so be carefull! Meskipun orang itu ga tau udah kita cela-cela dalam hati, tetaplah minta maaf. Ini berlaku juga buat yang pada suka gosipin orang.

Contoh lain, kita kadang tidak tahu apa yang dilakukan seorang sahabat untuk kita, mungkin dia sering mendoakan kita tapi ga bilang-bilang, atau dia ikut memikirkan jalan keluar ketika kita curhat tentang kesusahan kita.. who knows.. Terlebih kedua orang tua kita, siapa yang tahu di tiap sholatnya mereka menangis mendoakan kita, atau mereka teramat khawatir mendengar kabar kita anaknya yang sedang merantau jatuh sakit.

Coba deh, kalo pas Ramadhan dan Idul Fitri, orang-orang saling berkirim-kirim ucapan "Maaf lahir batin", lewat kartu lebaran, sms, facebook, email, terkadang orang yang ga begitu kita kenal pun mengucapkan maaf. Bahkan Institusi, Perusahaan, Bank, Koran, Majalah, TV, mereka ga kenal kita tapi minta Maaf!! Dahsyat ya..

Ah, ini yang paling penting. Berapa banyak yang telah Allah berikan untuk kita? Berapa banyak dosa yang telah kita lakukan karena tidak mentaatiNya? Berapa "Maaf" dan "Terima kasih" yang harus kita lakukan untuk menebus semua itu?

Jadi, carilah alasan sekecil apapun untuk berucap "Maaf" dan "Terima kasih"?? Say it to people around you and to God.. semoga hidup kita menjadi lebih indah.. :)




0 Response to ""Maaf" dan "Terima kasih""

Posting Komentar