berhentilah hanya menyuruh kami


Pengen nulis sesuatu yang sedikit berbobot, tapi tanpa melihat referensi atau sejenisnya, cuma berdasarkan apa yang ada di kepala saat ini. Coba yah..

Saya sedang kepikiran tentang beberapa hal, berkaitan dengan lingkungan hidup, yeah... karena ini memang bidang saya.

Tanggal 22 maret kemarin baru aja diperingati hari air sedunia. Tiba-tiba saja banyak banget slogan atau jargon di media formal dan informal yang mengajak (atau menyuruh secara halus?) untuk menghemat air, jangan membuang sampah ke sungai, peduli pada daerah yang kekurangan air, dsb, dsb..

Saya kurang tau siapa yang mempelopori hari air sedunia ini, saya juga ga tau gimana sejarahnya (ingat, ini postingan tanpa bahan referensi.. :D jadi wajar klo banyak gak tau nya.. ^^), tapi menurut saya.. berhentilah menyuruh kami menghemat air, kami hanya warga negara rumahan yang mengkonsumsi air secara wajar. Jika ada pihak yang diharuskan menghemat air, liriklah gedung-gedung pencakar langit itu, mal-mal, hotel-hotel mewah atau industri yang secara tak bertanggung jawab menyedot sumber daya alam dan membuang limbahnya kembali ke alam.
Dan jangan lupa untuk berhenti memonopoli air kami (baca : rakyat) apalagi memperdagangkannya pada orang asing. Yang benar saja, di sebelah rumah ada sungai atau mata air, tapi airnya diambil untuk dikemas (baca : air mineral kemasan), oh.. dan mereka harus membeli air yang berasal dari mata air dekat rumahnya?

Tanggal 27 maret besok katanya ada earth hours day. Beberapa blog, millis, facebook "mengiklankan" tentang suruhan "mematikan lampu dan peralatan elektronik dari jam 20.30 - 21.30". Katanya lagi, jika semua orang melakukan ini, maka akan menghemat pemakaian listrik dalam jumlah yang cukup signifikan (saya tidak hafal pastinya berapa, hmm..postingan tanpa referensi, right? ^^). Tahun kemarin hal seperti ini pernah dilakukan. Pada tanggal dan jam yang sama. Saya kok gak tergerak ya, entahlah.., tapi saya sempat mengirim sms beberapa teman, kira-kira seperti ini "oii, jangan lupa matiin lampu, earth hours day..tapi situ aja ya, saya lagi butuh lampu nihh..". :D iseng sekali.. eniwei, saat itu saya memang sedang benar-benar butuh lampu. Kalopun tidak, saya akan tetap berkata, hei..berhentilah menyuruh kami memadamkan lampu dan alat-alat elektronik, kami hanya warga negara biasa yang menggunakan listrik sewajarnya. Jika ada pihak yang diharuskan menghemat listrik, katakan itu pada gedung-gedung pencakar langit, mal-mal, hotel-hotel mewah atau industri yang secara tak bertanggung jawab menyedot sumber daya alam dan membuang limbahnya kembali ke alam.

Bukankah kami -warga negara biasa- yang selalu mendapat pemadaman bergilir, atau mengalami kekeringan air sumur, atau kekurangan air bersih (PAM)? Mana pernah hal seperti itu di alami gedung-gedung pencakar langit, mal-mal, hotel-hotel mewah atau industri-industri yang tak bertanggung jawab itu, ah ya.. mereka kan konsumen dengan tagihan sangat tinggi, dan pajak sangat tinggi pula, sedangkan kami...konsumen biasa saja..

Ada lagi.. saya masih terbayang-bayang slogan "one man one tree", biasanya muncul di papan reklame besar atau baliho di pinggir jalan di kota-kota besar. Lho, siapa yang mereka suruh menanam pohon? saya? tetangga saya? okelah, kami akan menanam pohon.. tapi kami hidup di rumah yang bahkan hanya tersisa secuil tanah untuk menanam pohon, lalu dimana kami menanam pohon? di pot? ya, seandainya pun semua rumah minimal punya 5 pohon dalam 5 pot (tentu saja bukan pot besar), apa itu cukup mengurangi pemanasan global di bumi ini? padahal, di hutan-hutan sana, sedang berlangsung illegal logging, konversi hutan menjadi perkebunan dan pertambangan, pembakaran hutan, dsb, dsb..dan anda (baca : pihak yang berwenang) mendiamkan semua itu..

hmm... berhentilah hanya menyuruh kami (saya), dan mulailah menyuruh mereka juga..

0 Response to "berhentilah hanya menyuruh kami"

Posting Komentar