Kata sebuah akun twitter, “Kadang
dibutuhkan kenekatan untuk memulai suatu bisnis, trus bisa jadi ketagihan”.
Entah sudah bisa dibilang bisnis atau belum, tapi hampir sebulan ini saya nekat
berdagang pakaian kebaya dan kainnya. Bermula dari Big boss yang mewajibkan
seluruh pegawai Pemda DKI mengenakan pakaian khas daerah seminggu sekali, untuk
wanita memakai kebaya encim dengan bawahan rok/kain motif pucuk rebung dan pria
memakai sadariyah .
Ide awalnya sederhana, suatu hari
saya memakai rok motif pucuk rebung model A-line warna cokelat. Rok ini sangat
memudahkan saya untuk bergerak ketimbang memakai kain/rok span, selain itu
modelnya bagus dipakai (menurut orang-orang sih) dan warnanya yang netral cocok
untuk segala warna kebaya. Hampir semua orang yang melihat saya memakai rok itu
bertanya “Beli dimana?”, ada juga yang komentar “Kalo beli lagi, nitip dong”,
yang paling saya ingat adalah komentar “Kamu jualin aja, nanti aku beli”.
Dari situlah kenekatan dan keisengan saya untuk
berjualan muncul. Besoknya saya langsung menuju ke ATM, lalu pergi ke Tanah
Abang dan membeli 10 helai rok dengan model yang sama, tapi motif berbeda-beda.
Saya benar-benar nekat, karena saat itu yang titip rok cuma 3 orang, tapi saya
membeli 10. Agak bingung menentukan harga jual, karena saya beli rok itu di
Tanah Abang yang deket banget dengan kantor saya. Setelah tanya sana sini, saya
pun tetapkan harga jual, dengan untung yang tidak terlalu besar. Saya ingin menciptakan Brand "Gaya ga harus Mahal" :D Alhamdulillah
kesepuluh rok itu langsung habis di hari pertama saya berjualan, dan datanglah
pesanan-pesanan lainnya.
Ini pelajaran pertama, perkirakan
karakter para pembeli kita, jika kebiasaan mereka menunda bayar alias berhutang
(padahal saya yakin mereka punya cukup uang untuk bayar saat itu juga, tapi
mungkin mereka mendapat sensasi lain ketika berhasil mendapatkan barang
hutang-an, haha..). Nah, jika karaker para pembeli kita memang senang berhutang,
berikan harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bayar kontan. Ini
akan membuat pembeli berpikir dua kali jika hendak berhutang.
Karena saya masih harus membeli
pesanan lainnya padahal saya belum balik modal, akhirnya saya membobol celengan
berisi lembaran 20ribuan. Kenapa
20ribuan? Saya punya cerita tentang celengan ini, kapan-kapan saya posting :) Bermodalkan
hasil celengan itu saya pun belanja lagi 10 helai rok. Kali ini dengan tambahan
baju kebaya, titipan teman. Dari sinilah
dagangan saya sedikit berkembang menjadi rok & kebaya.
Bersambung besok yah.. :D
0 Response to "Dagang (1) : Nekat, Iseng & Sedikit Modal Duit"
Posting Komentar