Dagang (1) : Nekat, Iseng & Sedikit Modal Duit


Kata sebuah akun twitter, “Kadang dibutuhkan kenekatan untuk memulai suatu bisnis, trus bisa jadi ketagihan”. Entah sudah bisa dibilang bisnis atau belum, tapi hampir sebulan ini saya nekat berdagang pakaian kebaya dan kainnya. Bermula dari Big boss yang mewajibkan seluruh pegawai Pemda DKI mengenakan pakaian khas daerah seminggu sekali, untuk wanita memakai kebaya encim dengan bawahan rok/kain motif pucuk rebung dan pria memakai sadariyah .

Ide awalnya sederhana, suatu hari saya memakai rok motif pucuk rebung model A-line warna cokelat. Rok ini sangat memudahkan saya untuk bergerak ketimbang memakai kain/rok span, selain itu modelnya bagus dipakai (menurut orang-orang sih) dan warnanya yang netral cocok untuk segala warna kebaya. Hampir semua orang yang melihat saya memakai rok itu bertanya “Beli dimana?”, ada juga yang komentar “Kalo beli lagi, nitip dong”, yang paling saya ingat adalah komentar “Kamu jualin aja, nanti aku beli”.

Dari situlah kenekatan dan keisengan saya untuk berjualan muncul. Besoknya saya langsung menuju ke ATM, lalu pergi ke Tanah Abang dan membeli 10 helai rok dengan model yang sama, tapi motif berbeda-beda. Saya benar-benar nekat, karena saat itu yang titip rok cuma 3 orang, tapi saya membeli 10. Agak bingung menentukan harga jual, karena saya beli rok itu di Tanah Abang yang deket banget dengan kantor saya. Setelah tanya sana sini, saya pun tetapkan harga jual, dengan untung yang tidak terlalu besar. Saya ingin menciptakan Brand "Gaya ga harus Mahal" :D Alhamdulillah kesepuluh rok itu langsung habis di hari pertama saya berjualan, dan datanglah pesanan-pesanan lainnya.

Ini pelajaran pertama, perkirakan karakter para pembeli kita, jika kebiasaan mereka menunda bayar alias berhutang (padahal saya yakin mereka punya cukup uang untuk bayar saat itu juga, tapi mungkin mereka mendapat sensasi lain ketika berhasil mendapatkan barang hutang-an, haha..). Nah, jika karaker para pembeli kita memang senang berhutang, berikan harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bayar kontan. Ini akan membuat pembeli berpikir dua kali jika hendak berhutang.

Karena saya masih harus membeli pesanan lainnya padahal saya belum balik modal, akhirnya saya membobol celengan berisi  lembaran 20ribuan. Kenapa 20ribuan? Saya punya cerita tentang celengan ini, kapan-kapan saya posting :) Bermodalkan hasil celengan itu saya pun belanja lagi 10 helai rok. Kali ini dengan tambahan baju kebaya, titipan teman.  Dari sinilah dagangan saya sedikit berkembang menjadi rok & kebaya.

Bersambung besok yah.. :D





0 Response to "Dagang (1) : Nekat, Iseng & Sedikit Modal Duit"

Posting Komentar