Seorang teman pernah bercerita
bahwa ia seringkali khawatir akan mendapat penilaian jelek dan negatif dari
orang lain. Ia takut orang akan berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya,
hingga hal-hal yang seharusnya biasa saja pun ia khawatirkan.
Well, saya pun sering demikian,
and I realized, so stupid I am for thinking like that. Berprilaku manis dan
sopan hanya karena ingin orang lain menganggap saya orang yang baik dan santun.
Selalu terseyum, ramah dan sering menawarkan bantuan hanya karena ingin orang
lain menganggap saya orang baik. Lalu apa yang saya dapat? Yup, betul, orang
lain memang menganggap saya orang yang baik dan santun. Pemor saya naik,
kepopuleran saya meningkat dan saya naik satu tingkat disbanding orang-orang
yang tadinya setara dengan saya (egh..ini contoh aja loh ^^ ).
Tapi apalah artinya itu semua,
jika kemudian setiap saat saya selalu dibayang-bayangi kekhawatiran, takut
salah bersikap & berbuat, takut kepergok sedang melakukan kesalahan, takut
orang lain akan berpikiran negative. Siapa mereka? Siapa orang-orang itu? Apa
mereka yang memberikan saya kehidupan? Apa mereka yang member saya rizki?
Bukan.. Jadi tak sepantasnya saya takut kepada mereka. Tak sepantasnya saya
berbuat baik karena mereka.
Seharusnya saya hanya takut
kepada yang Mencipta. Yang Memberi Kehidupan, Yang Selalu Mengawasi saya setiap
saat, Yang bisa saja sewaktu-waktu menyentil dan membalikkan kehidupan saya
sesuai kehendakNya.
Seharusnya saya berbuat kebaikan
karena mengharap ridhoNya dan bukan karena ucapan terimakasih dari orang lain.
Akhirnya saya berkata pada teman saya ini, “Kawan, tak usah takut bagaimana
orang lain memandang kita. Yang terpenting adalah pandangan Allah terhadap kita,
be your self and do it coz Allah”
0 Response to "How the others judge me"
Posting Komentar