Do not fooling us, please?

Honestly, baru kali ini saya menghadiri sebuah forum group discussion (FGD) dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat, dimana peserta murni berasal dari perwakilan warga (bukan para praktisi atau LSM). Ya, dan saya tercengang. Saya melihat langsung bagaimana sebuah pembodohan masyarakat sedang berlangsung dengan aman dan lancar.

Rencana awal saya akan memposisikan diri sebagai seorang pemerhati lingkungan (bukan sebagai aparat pemerintah, ceritanya lagi jadi spy :D), tapi saya urungkan ketika tahu pihak penyelenggara tidak mempersiapkan (kemungkinan besar disengaja) materi pengantar diskusi. Tiba-tiba saja peserta diskusi di"paksa" untuk melakukan tanya jawab dengan narasumber yang ternyata tak menguasai materi. Sempurna bukan? Narasumber tak menguasai materi dan peserta sama sekali tak tahu materi apa yang akan didiskusikan.

Padahal yang didiskusikan adalah sebuah rancangan Perda (Peraturan Daerah), dimana masyarakat harus mengetahui dan mengkritisinya karena itu menyangkut hajat hidup mereka puluhan tahun ke depan. Seolah semua sudah diatur sedemikian rupa. Pihak penyelenggara yang berkepentingan terhadap Perda tersebut telah memenuhi syarat - dalam hal ini penjaringan aspirasi masyarakat - padahal sebenarnya warga tidak mengetahui apa-apa dari FGD tersebut, sehingga Perda bisa lolos tahap berikutnya.

Kesimpulan saya adalah sebuah ketidakterbukaan yang disamarkan sengaja dilakukan untuk meng-gol-kan sebuah rancangan Perda.



0 Response to "Do not fooling us, please?"

Posting Komentar