Journey Reports of Pare (1) : Departure 'n Arrival

Orang bilang : NEKAT
Gie bilang : Hidup adalah soal keberanian
Saya bilang : Gimana mau ke Eropa kalo ke Pare aja gak berani !!
.................................................................................
.................................................................................

first, i would like to say Alhamdulillah and thanks to Allah, that i was get here..
and of course a lot of thanks to my parents n my family, that always support me to get all my dreams...
and i'm here right now.. in Pare..
(selanjutnya bhs indo aja deh, karna saya cinta tanah air, hehe..)

Episode I :

Dengan tekad membaja (lebay dikit..), setelah sekian lama perencanaan yang penuh lila liku dan aral melintang (yang ini jg lebay.. :D), akhirnya siang itu, ahad 7 feb '10, saya berangkat menuntut ilmu ke kampung inggris, Pare, Kediri. Karena prinsip saya pergi ke sini cuma dua : serius belajar dan murah meriah, jadilah untuk menghemat pengeluaran, saya naik kereta ekonomi berjudul Gaya Baru Malam Selatan (sepertinya arti dari nama kereta ini adalah : kereta ekonomi dengan gaya baru yang beroperasi pada malam hari melewati jalur selatan, setuju??). Harga Tiketnya sungguh sangat murah, hmm..nanti saya akan kasih perincian biayanya sekalian.

Well, naik kereta ekonomi tidak seburuk yang dikatakan orang-orang. Walaupun saya duduk selama 15 jam dan tidak melakukan gerakan signifikan (ex :jalan2 di gerbong, atau keluar kereta), sekali lagi, tidak seburuk yang dikatakan orang, masalah panas, penuh sesak, dan banyak pedagang hilir mudik, tetap nikmati aja dan tetap waspada, sekali-kali menikmati fasilitas negara ala rakyat..membuat kita belajar banyak bersyukur..

15 jam, dan kereta sampai di stasiun Jombang jam 03.00 dini hari. Saya tunggu sampai hari terang. Dari stasiun naik becak ke perempatan (karena tas saya segede gaban, ga sanggup jalan kaki, hehe..), barulah naik Elf jurusan Jombang-Tulungagung, bilang aja mau ke pare, nanti supir tanya, mau ke BEC atau Mahesa? Saya bilang Mahesa, jadi diturunin di Masjid An Nuur, dari situ naik becak lagi.

Tujuan pertama saya adalah Marvelous. Ada Paket kelas lengkap plus camp english area disana. Setelah daftar di marvelous, saya langsung ke camp (kost/asrama, atau apapun sebutannya). Inilah KKN edisi III (edisi pertama waktu kuliah, edisi kedua waktu riset di Koto Panjang). Camp English Area berarti kita harus berkomunikasi dengan bahasa inggris 24 jam, kalo enggak, akan dikasih peringatan, kalo peringatannya udah 3 kali, harus menghadap pimpinan di office (tau deh mau diapain), hmm.. peraturannya sih gitu, tapi pada akhirnya ini kesadaran masing-masing aja, kalo mau serius bisa bhs. Inggris, ya harus konsisten.

Berhubung target utama saya adalah TOEFL, jadi saya harus hunting lagi cari-cari kursusan yang jadwalnya pas. Sayangnya, semua kelas TOEFL yang ada jadwalnya bentrok sama kelas pronounciation di marvelous. Jadi saya memutuskan, membatalkan program paket di marvelous (jadi cuma ambil camp & kelas speaking aja), kemudian daftar kelas TOEFL di Mahesa, dan ambil kelas pronounciation di Acces (nah...semuanya dapet kan..). Sekali lagi, rincian biayanya nanti saya tulis di posting selanjutnya.

Eniwei, saya suka banget bersepeda, tapi belum pernah kesampean buat punya sepeda sendiri. Nah disini, saya sewa sepeda untuk satu bulan. Jadi kemana-mana bisa naik sepeda. Seru !! Tapi buat yang ga biasa olahraga atau ga biasa naek sepeda, siap-siap aja sakit-sakit badan (seperti saya misalnya, hehe..).

Suasana di Pare, hmm.. sepanjang jalan banyak anak-anak muda hilir mudik ke sana ke sini, ada yang bersepeda, ada yang bergerombol jalan kaki, barangkali mereka sedang menuju atau pulang dari tempat kursus. Di desa Tulungrejo (pusat lembaga-lembaga kursus dan kost-kostan), cukup padat penghuni (bahkan satu kamar kost biasanya dihuni 3-5 orang), mirip-mirip di jakarta lah (saya heran kenapa namanya masih desa, bukan kelurahan), bedanya disini ga banyak mobil dan motor, yang banyak itu becak, sepeda, dan pejalan kaki. Rumah-rumah dan tempat kursus juga bangunan sederhana, bukan gedung-gedung tinggi. Di luar desa Tulungrejo masih banyak sawah dan sungai, saya belum sempat jalan-jalan jauh, maklum baru dua hari.

Most of All..this village is amazing.. imagine that everyone greet you with friendly and speak in english.. (maaph..grammar saya emang masih kacau balau..). See you in my next report.. ^_^
..................................................................................
..................................................................................

My schedule (just for share) :
Study Club (morning) : 05.30 - 06.30
TOEFL : 07.00 - 08.30
Speaking : 10.00 - 11.30
TOEFL : 13.00 - 14.30
Pronounciation : 15.00 - 16.00 (Main Class, just for Monday - Wednesday)
Pronounciation : 16.00 - 17.30
Study Club (Evening) : 20.00 - 21.00

Notes : Every Class take from Monday till Friday

..................................................................................

- diah melaporkan dari Pare, Kediri, Jawa Timur -

4 Response to "Journey Reports of Pare (1) : Departure 'n Arrival"

  1. Anonim Says:
    11 Februari 2010 pukul 10.15

    hmmm.... amazing!!!
    finally you step there..........
    like to hear that, hopefully I can visit you n tell u more about the beauty of Pare

    gudluck mbak diduth....

  2. Diah Irma says:
    12 Februari 2010 pukul 12.47

    do you wanna going here mr.bejo? if you do, let me know..
    eniwe.. thanks a lot..

  3. Dedy irawan says:
    9 April 2010 pukul 10.01

    keren blognya.............

  4. Diah Irma says:
    10 April 2010 pukul 09.00

    thanks mas dedy, salam kenal ^^

Posting Komentar