"Too often in life, we focus on the things we cannot do. Sometimes we cannot do things because of financial limitations, health limitations, family limitations, educational limitations, and so on. Sometimes, we end up limiting ourselves from achieving success in reaching our goals."
- Catherine Pulsifer, from What You Can Do -
..........................
..........................
Korennya koren..korennya koren..” Bapak pedagang koren selalu lewat saat saya sedang di kelas Pronounciation sore hari. Awalnya saya dan teman-teman bingung, bapak itu jualan apaan sih, koren itu apa? Hmm..setelah liat apa yang di bawa bapak itu, ternyata si bapak jualan jagung rebus. Jagung dalam bahasa inggris = corn. Jadi dengan logat Jawanya, Bapak itu melafalkan Corn dengan “Koren”.
Di lain tempat, sang Ibu pemilik sebuah warung makan, selalu menerjemahkan dalam bahasa inggris untuk lauk pauk yang kami minta, Bu, nasinya pake telur sama sayur ya” sang Ibu membalas "Rice with egg and vegetables” saya tersenyum-seyum, “Yes, madam.. How much?”. Sang Ibu menjawab lagi " three thousand”. Tampaknya sang Ibu menghafal dengan giat kata demi kata itu ^_^
Ada Bapak penjual Roti Bakar, yang setia lewat depan Camp dan berteriak “Roti Bakar !!” (dengan logat yang selalu membuat kami tertawa). Ada juga Es Dawet, Bakso Malang, Siomay, Es Teh, hmm..apalagi ya.. yang jelas para penjual keliling itu adalah orang yang sama, dan mereka adalah satu-satunya di bidang penjualannya (kecuali bakso malang ada 2 kalo ga salah)
Eniwei, I’ve said before that I’ll tell you about cost course in Pare. And this is mine.. perhaps, it can be your consideration if you wanna take course in Pare..
Courses and Costs:
TOEFL - At Mahesa, a month, twice a day, Monday ‘till Saturday (Saturday just for test TOEFL)
Cost = Rp 220.000
Speaking - At Marvelous, a month, once a day, Monday ‘till Friday
Cost = Rp 120.000
Pronounciation - At Access, a month, twice a day (Monday ‘till Friday)
Cost = Rp 100.000
Camp (English Area) - At Marvelous, a month
Cost = Rp 120.000
Others :
Transport = Rp 70.000 (commute by train, economic class)
Other Transport = Rp 30.000 (ojek – angkot – bus – angkot – becak)
Rent a bike = Rp 50.000 (for a month)
Food & Water = Rp 350.000 (for a month, but it’s depend on what you eat)
Total Cost = Rp 1.160.000,-
Every course have difference cost, there are also course with cost just Rp 50.000 for a month. And Boarding House (no English Area), usually cheaper than English Area.
No rain today, it makes the weather very hot, more hot than Jakarta or Semarang, and hot weather always make me get headache. By the way, This week i'll get presentation at Speaking Class, next posting, God Willing..I'll write down the article which i use in presentation. See ya..
..........................
..........................
I...Just Run !!!
..........................
- diah melaporkan dari Pare, Kediri, Jawa Timur -
Orang bilang : NEKAT
Gie bilang : Hidup adalah soal keberanian
Saya bilang : Gimana mau ke Eropa kalo ke Pare aja gak berani !!
.................................................................................
.................................................................................
first, i would like to say Alhamdulillah and thanks to Allah, that i was get here..
and of course a lot of thanks to my parents n my family, that always support me to get all my dreams...
and i'm here right now.. in Pare..
(selanjutnya bhs indo aja deh, karna saya cinta tanah air, hehe..)
Episode I :
Dengan tekad membaja (lebay dikit..), setelah sekian lama perencanaan yang penuh lila liku dan aral melintang (yang ini jg lebay.. :D), akhirnya siang itu, ahad 7 feb '10, saya berangkat menuntut ilmu ke kampung inggris, Pare, Kediri. Karena prinsip saya pergi ke sini cuma dua : serius belajar dan murah meriah, jadilah untuk menghemat pengeluaran, saya naik kereta ekonomi berjudul Gaya Baru Malam Selatan (sepertinya arti dari nama kereta ini adalah : kereta ekonomi dengan gaya baru yang beroperasi pada malam hari melewati jalur selatan, setuju??). Harga Tiketnya sungguh sangat murah, hmm..nanti saya akan kasih perincian biayanya sekalian.
Well, naik kereta ekonomi tidak seburuk yang dikatakan orang-orang. Walaupun saya duduk selama 15 jam dan tidak melakukan gerakan signifikan (ex :jalan2 di gerbong, atau keluar kereta), sekali lagi, tidak seburuk yang dikatakan orang, masalah panas, penuh sesak, dan banyak pedagang hilir mudik, tetap nikmati aja dan tetap waspada, sekali-kali menikmati fasilitas negara ala rakyat..membuat kita belajar banyak bersyukur..
15 jam, dan kereta sampai di stasiun Jombang jam 03.00 dini hari. Saya tunggu sampai hari terang. Dari stasiun naik becak ke perempatan (karena tas saya segede gaban, ga sanggup jalan kaki, hehe..), barulah naik Elf jurusan Jombang-Tulungagung, bilang aja mau ke pare, nanti supir tanya, mau ke BEC atau Mahesa? Saya bilang Mahesa, jadi diturunin di Masjid An Nuur, dari situ naik becak lagi.
Tujuan pertama saya adalah Marvelous. Ada Paket kelas lengkap plus camp english area disana. Setelah daftar di marvelous, saya langsung ke camp (kost/asrama, atau apapun sebutannya). Inilah KKN edisi III (edisi pertama waktu kuliah, edisi kedua waktu riset di Koto Panjang). Camp English Area berarti kita harus berkomunikasi dengan bahasa inggris 24 jam, kalo enggak, akan dikasih peringatan, kalo peringatannya udah 3 kali, harus menghadap pimpinan di office (tau deh mau diapain), hmm.. peraturannya sih gitu, tapi pada akhirnya ini kesadaran masing-masing aja, kalo mau serius bisa bhs. Inggris, ya harus konsisten.
Berhubung target utama saya adalah TOEFL, jadi saya harus hunting lagi cari-cari kursusan yang jadwalnya pas. Sayangnya, semua kelas TOEFL yang ada jadwalnya bentrok sama kelas pronounciation di marvelous. Jadi saya memutuskan, membatalkan program paket di marvelous (jadi cuma ambil camp & kelas speaking aja), kemudian daftar kelas TOEFL di Mahesa, dan ambil kelas pronounciation di Acces (nah...semuanya dapet kan..). Sekali lagi, rincian biayanya nanti saya tulis di posting selanjutnya.
Eniwei, saya suka banget bersepeda, tapi belum pernah kesampean buat punya sepeda sendiri. Nah disini, saya sewa sepeda untuk satu bulan. Jadi kemana-mana bisa naik sepeda. Seru !! Tapi buat yang ga biasa olahraga atau ga biasa naek sepeda, siap-siap aja sakit-sakit badan (seperti saya misalnya, hehe..).
Suasana di Pare, hmm.. sepanjang jalan banyak anak-anak muda hilir mudik ke sana ke sini, ada yang bersepeda, ada yang bergerombol jalan kaki, barangkali mereka sedang menuju atau pulang dari tempat kursus. Di desa Tulungrejo (pusat lembaga-lembaga kursus dan kost-kostan), cukup padat penghuni (bahkan satu kamar kost biasanya dihuni 3-5 orang), mirip-mirip di jakarta lah (saya heran kenapa namanya masih desa, bukan kelurahan), bedanya disini ga banyak mobil dan motor, yang banyak itu becak, sepeda, dan pejalan kaki. Rumah-rumah dan tempat kursus juga bangunan sederhana, bukan gedung-gedung tinggi. Di luar desa Tulungrejo masih banyak sawah dan sungai, saya belum sempat jalan-jalan jauh, maklum baru dua hari.
Most of All..this village is amazing.. imagine that everyone greet you with friendly and speak in english.. (maaph..grammar saya emang masih kacau balau..). See you in my next report.. ^_^
..................................................................................
..................................................................................
My schedule (just for share) :
Study Club (morning) : 05.30 - 06.30
TOEFL : 07.00 - 08.30
Speaking : 10.00 - 11.30
TOEFL : 13.00 - 14.30
Pronounciation : 15.00 - 16.00 (Main Class, just for Monday - Wednesday)
Pronounciation : 16.00 - 17.30
Study Club (Evening) : 20.00 - 21.00
Notes : Every Class take from Monday till Friday
..................................................................................
- diah melaporkan dari Pare, Kediri, Jawa Timur -