Pamit

selangkah demi selangkah kutapakkan jejak
menemui tawa yang kuramu menjadi asa
menemui keluh yang kureka menjadi telaga
disini tempatku mengukir warna
menyaksikan dinding-dinding yang melukiskan nyata
mengenyam didik juang yang membela suara minoritas

terimakasih kutitipkan pada desir angin
untuk ramah dan senyum yang pernah hiasi hariku
dalam kebersamaan yang telah lalu


***
10 Agustus 2009 - 29 Januari 2010
Disinilah pertama kali aku meyakinkan diri sendiri, bahwa setiap mimpi yang kususun, Allah mengabulkannya. ya..di sebuah buku kususun sebuah daftar mimpi-mimpiku, dan meminta kedua orangtuaku untuk mendoakannya saat mereka berada di tanah suci. Menjadi seorang aktivis lingkungan dan menjadi peneliti. Dan setelah itu aku pun dinyatakan diterima di sebuah LSM lingkungan hidup dan HAM, sebagai officer database & riset. Super sekali bukan.. Allah Maha Besar.

Disinilah aku belajar dan berkarya. Membuka mata hati seluas-luasnya, bahwa negeri ini benar-benar membutuhkan pertolongan dari rakyatnya sendiri. Barangkali karya yang ku ukir tak seberapa itu memang tak menggoyah kenyataan yang ada, barangkali kontribusiku memang belum ada apa-apanya, barangkali idealismeku memang belum terealisasi sempurna, tapi yang paling kusyukuri adalah, aku belajar mencintai tanah air ini, dana akan tetap hingga nanti.

Setiap orang mengkontribusikan diri dengan caranya masing-masing. ya.. saatnya ku harus pergi dari sini, terlepas dari semua hal membuatku mengurut dada, ini adalah tempat yang hebat !! tentu saja, aku akan melanjutkan perjuangan ini, dengan caraku sendiri, dengan keyakinanku sendiri, maaf, bukan dengan idealisme (tentang "idealisme" ini, aku akan menjelaskannya nanti mengapa aku tak akan lagi menggunakan kta ini), tapi dengan ke-istiqomah-anku, yang semoga Allah senantiasa meridhoinya..

~dhee~
menaiki satu lagi tanggap mimpi

0 Response to "Pamit"

Posting Komentar