Places I Wanna Go!


"...Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang.."

This is my Dreamland, someday.. I'll be there

1. Makkah Al Mukarramah


Ini dreamland pertama yang harus saya datangi. Tempat yang dimuliakan dan disucikan oleh Allah. Tempat dimana Rasulullah SAW lahir. Tempat dimana seluruh umat Muslim di dunia berkumpul menjadi satu. Semoga tahun 2020 tabungan saya cukup dan bisa pergi kesana. Aamiin.. :)



2. Paris




I'm fallin love with Paris n Eiffel. Don't know why. Terkadang jatuh cinta itu tak memmerlukan alasan :p Setiap ada kenalan yang pergi ke Paris, saya ga akan terlewat untuk titip oleh-oleh miniatur Eiffel. Saya punya mimpi bisa kuliah S-2, setahun atau dua tahun disana. Saking cintanya, saya belajar cara menggambar Menara Eiffel dari internet. Ini hasilnya :




3. Mahameru




Mahameru adalah sebutan lain bagi Gunung Semeru yang puncaknya berada pada 3.676 mdpl. Saya jatuh cinta pada Mahameru setelah menonton film 5 cm. Sebelumnya saya mendeskripsikan sendiri dalam pikiran saya tentang Mahameru, dari novel 5 cm dan biografi Soe Hok Gie. Tapi setelah melihat visualisasinya lewat film, ternyata Mahameru dan tempat-tempat yang harus  dilalui untuk menuju kesana, jauh lebih keren dari yang saya pernah bayangkan, dan saya pun langsung jatuh cinta. Hmm.. bersyukur ya orang-orang yang pada suka naik gunung sejak muda (eh, saya juga masih muda lho..:D ). Sayangnya jaman SMA dan kuliah dulu ga pernah ada temen yang ngajak naik gunung, emang gaulnya bukan sama anak-anak gunung sih. 

Someday I'll be there. Yakin aja. Entah gimana caranya, yang penting gantungkan dulu mimpi itu setinggi mungkin. Setidaknya itu membuat saya setingkat lebih tinggi daripada orang yang tidak punya mimpi :)




Untuk para kakak di seluruh dunia


Kau mengambil alih tugasku ketika ku malas disuruh ibu
Kau menghibur ketika ku menangis
Kau menemaniku ketika ku sendiri tanpa teman
Kau membela ketika ku terancam
Kau memenuhi keinginanku dengan caramu sendiri ketika ku merengek
Kau memberi semangat ketika ku putus asa dan mengeluh
Kau memberi hadiah manis ketika ku menurut agar berbuat kebaikan
Kau menyayangi ketika ku bahkan tak pernah menyadari kemuliaan hatimu
Kau berkorban ketika kau lebih membutuhkan kebahagiaan itu daripada ku
Hatimu cantik secantik bidadari surga
Untuk para kakak di seluruh dunia..
Terima kasih..



Terinspirasi dari Film Bidadari-Bidadari Surga 





Pengalaman Super di MTGW

Akan ada hadiah manis untuk setiap ujian yang berhasil kita lewati dengan kesabaran dan keikhlasan yang kita upayakan di dalamnya. I believe it.. :) Ini seminggu yang berat tapi berakhir menyenangkan karena saya mendapat hadiah manis itu. Kesempatan menonton langsung Mario Teguh Golden Ways di studio metro tv. 

Tau MTGW kan?? Yang host-nya si pria kharismatik Hilbram Dunar itu lho :D Sekitar dua minggu yang lalu ga sengaja lihat pengumuman pendaftaran untuk jadi audience di acara Mario Teguh Golden Ways. Sebelumnya saya pernah beberapa kali kirim email pendaftaran dengan mendaftarkan nama saya sendiri tapi belum pernah berhasil. Nah, kali ini saya iseng daftar lagi, dengan menuliskan nama saya dan 2 orang best friend saya di email tersebut (mereka sama sekali ga tau kalo namanya saya daftarkan). Karena hanya iseng-iseng, jadi saya ga terlalu berharap bakal dapet tiket masuk. Tapi ternyata, bener kata kebanyakan orang, yang iseng-iseng itu biasanya berhasil :D 

Seminggu kemudian, bahkan ketika saya sudah lupa pernah mendaftar MTGW, datanglah email sakti tersebut, email yang baru saya buka setelah 3 hari mendarat di akun saya. Isinya e-ticket MTGW sebagai pass masuk studio metro tv . Rasanya pengen jingkrak-jingkrakan sambil teriak WOW!! :)) Saya dan dua orang teman saya akan jadi audience acara MTGW, menyimak langsung motivator keren Mario Teguh, menonton host  kharismatik Hilbram Dunar, dan yang paling penting sih..masuk tipi..hehe... Maka dengan semangat 2012 saya menyampaikan kabar gembira ini pada 2 orang teman saya tersebut. Saya yakin mereka juga senang bukan kepalang, cuma kegedean gengsinya aja :p saya pun meyakinkan mereka untuk datang karena ini kesempatan amat langka. 


e-ticket yang udah bikin seneng sekaligus galau

Sayangnya, kedua teman saya ini membatalkan kepergian di malam hari sebelum pergi keesokan harinya. Hufftt... Agak kesel sih ya.. mbok ya kalo mau membatalkan tuh yang niat dan bertanggung jawab gitu lho, jangan mepet waktunya.. Karena pembatalan yang mendadak, susah banget cari pengganti orang yang mau berangkat bareng saya ke MTGW. Bukannya saya takut berangkat sendirian, tapi karena sayang banget kalo tiket  untuk 3 orang ini sia-sia begitu aja. Nyatanya ketika saya tawarkan pada beberapa orang teman, saudara, kerabat, banyak yang berminat menggantikan, hanya saja mereka sudah terlanjur ada acara lain di hari itu. Tapi akhirnya saya pun berhasil menggaet sepupu saya untuk berangkat bareng ke MTGW, sedangkan jatah untuk satu orang lagi hangus. 

Dengan berbekal sedikit info dari internet, saya dan sepupu saya berangkat naik busway jurusan Harmoni-Lebak Bulus, turun di halte Duri Kepa. Dari situ kami harus berjalan sedikit ke perempatan lalu disambung naik Kopaja 16 yang ternyata adalah jurusan Tn.Abang-Ciledug sodara-sodara!! Tau gitu mah, saya naik kopaja ini aja dari Tanah Abang -__- 

Saat kami sampai, metro tv sudah dipenuhi orang-orang yang akan menjadi audience MTGW. 90 % di antara mereka adalah pemuda pemudi, 70 % nya adalah jomblo-jomblo bahagia, hehe.. (kesimpulan pribadi sih). Kenapa? Karena Taping MTGW hari ini judulnya "Less Is More" dan "The Making of Jodoh". eh saya sendiri waktu daftar beneran ga ngeh kalo ternyata materinya adalah tentang jodoh. Kayanya Allah ngasih saya hadiah yang bener-bener manis minggu ini :)


Duduk paling depan viewnya paling oke


Jam 10.00 peserta mulai registrasi. Kami dibagikan nasi box. Nasi ini harus habis dimakan saat itu, karena nanti saat Taping berlangsung tidak bisa dititipkan. Hehe.. bayangkan kami harus makan nasi jam 10 sambil khawatir dengan status nasi tersebut, apakah itu untuk makan pagi atau makan siang (untuk makan siang kepagian dan untuk makan pagi kesiangan). Jam 11.30 peserta dipersilakan masuk ke studio. Karena saya malas berdesak-desakkan, jadi saya menunggu sampai orang-orang selesai masuk, pikir saya, biar saja dapat tempat paling belakang. Biasanya orang kalo berdesak-desakkan masuk dalam ruangan, mereka ingin duduk di tempat strategis. Tapi ternyata tempat strategis di studio ini adalah kursi-kursi tengah dan belakang, saya agak kaget melihat kursi kosong yang tersisa hanya di barisan paling depan. Oh.. rupanya mereka kurang pede duduk di barisan paling depan, persis ketika ujian, hehe. Saya dan sepupu saya kok ya malah cengar-cengir duduk di depan, bisa sering-sering kesorot kamera. Aye masuk tipi maakkkk!!! wkwk...

Sebelum Taping di mulai, kami di briefing. Aturan main disampaikan oleh kru MTGW. Mulai dari HP yang harus dimatikan, kapan waktunya harus tepuk tangan, Polling yang..ehmm..ternyata alatnya bohong-bohongan, hihi.. (polling ternyata diambil sebelum kami masuk studio dengan menggunakan kertas). Setelah briefing dari kru, tampillah sang host Hilbram Dunar (yang emang beneran kharismatik, pinter dan ganteng, hehe.). Hilbram Dunar menyampaikan  materi pendahuluan dan menampung pertanyaan dari peserta yang nantinya akan ditanyakan kembali ke Pak Mario Teguh saat rekaman berlangsung. Tak berapa lama, keluarlah Pak Mario Teguh bersama istrinya Ibu Lina (yang beneran cantik dan anggun). Saya duduk persis di sebelah Ibu Lina (peluang kesorot kamera semakin besar, haha..). Hampir di setiap break, Pak Mario mendekati Bu Lina dan dengan manjanya bilang "mimi..", kemudian Bu Lina menyodorkan air minum untuk Pak Mario, aih.. romantisnya.

Menonton langsung MTGW di studio ternyata lebih seru daripada di tv (ya iyalahh.. :D) Pak Mario Teguh ternyata kocak banget, Hilbram Dunar juga kocak, host yang interaktif (gayanya udah kaya motivator kelas atas, penggantinya Mario Teguh nih). Entah kenapa, saya melihat semua kru yang ada di studio juga terlihat ceria sepanjang Taping berlangsung sambil sesekali ikut tertawa mendengar gurauan Pak Mario Teguh. Sepertinya karena mereka, para kru, yang paling sering mendengar motivasi dari Pak Mario Teguh, jadi sedikit banyak pasti terpengaruh dengan motivasi-motivasi tersebut. 


Host keren ^_^

Satu Episode dibutuhkan sekitar 1,5 jam untuk Taping, dan selama itu kami tidak boleh jalan-jalan, karena break hanya sekitar 2-3 menit. Saya paling ga tahan duduk diam lama-lama, tapi ya mau gimana lagi, dipaksain aja.. worth it kok.. :) Selesai Taping kesatu, kami dipersilakan sholat dan makan siang. Yup, makan siang (lagi), padahal baru dua jam yang lalu makan -entah pagi entah siang-

Taping kedua tentang "The Making of Jodoh" ternyata lebih seru dari yang pertama (pastinyaaa...), karena itulah saya bilang 70 % dari peserta adalah jomblo-jomblo bahagia :D Buktinya mereka tak henti-hentinya bergantian mengajukan pertanyaan, sambil cengar-cengir, tersenyum dan tertawa. Persoalan tentang jodoh memang takkan selesai dibahas dan takkan bosan didengar. Ah, sayang.. teman saya yang dua orang tadi ga jadi berangkat, betul-betul disayangkan.. 

Pengalaman yang seru, tak terlupakan dan Super Sekali!!. Lain kali saya mau daftar lagi. Di perjalanan pulang, saya pastikan dua teman saya yang membatalkan pergi tadi akan menyesal kalau mereka mendengar cerita saya, hehe.. Satu yang terlupakan.. saya lupa tanya kru MTGW kapan dua episode ini akan tayang di tv, duh..  


Ini sedikit oleh-oleh dari Taping MTGW dua episode :
Menjadilah sederhana untuk mendapatkan yang lebih
"Less is More"
Bukan menemukan atau mencari jodoh,
tapi jadikan diri kita sebagai orang yang akan dicari jodoh. 
Be the best soulmate for somebody
"The Making Of Jodoh"



Eyaampun.. panjang bener ini postingan, haha.. Salam Super!!



Let's Do It Again


Saya pernah lebay, selebay-lebaynya..
Saya pernah galau, segalau-galaunya..
Saya pernah putus asa, seputus asa-putus asanya..
Saya pernah patah hati, sepatah hati - patah hatinya..
Namanya juga anak muda..

Ada masa-masa dimana kita pernah mengalami hal yang paling tidak menyenangkan. Saat mengalaminya, kita beranggapan saat itu adalah saat yang "paling", kita tidak sadar bahwa masih ada detik selanjutnya, jam selanjutnya, hari selanjutnya. Bagaimana jika esok hari ada hal yang lebih tidak menyenangkan? Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok bukan? 

Positifnya adalah, ketika kita merasa itu adalah hal yang "paling", tapi ternyata esok hari terjadi hal yang lebih dari "paling", kita sudah belajar untuk tidak menanggapinya secara berlebihan. Kita akan semakin terlatih lebih bijak untuk menghadapi sesuatu. Itulah kedewasaan. Tanyakan pada seorang sarjana fresh graduate yang melamar kerja kesana kemari di belasan perusahaan, apakah tidak diterima bekerja itu menyakitkan? (tentu saja), tapi karena itu berkali-kali ia rasakan, maka ia berdamai dengan rasa sakit hatinya itu. Lebih baik ketimbang ia sakit hati terus menerus, berefek ada lamaran kerja selanjutnya, akhirnya jadi tidak fokus.

Jadi jika sedang mengalami "paling galau" "paling putus asa" "paling patah hati" atau "paling" yang lainnya, please jangan sampai kita berhenti sampai disitu, jangan takut untuk sekali lagi atau berkali-kali lagi mengalaminya, berdamai sajalah. Sambil berdoa, suatu saat Allah akan memberi hadiah manis untuk ketangguhan dan keberanian kita dalam menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan.

So, let's do it again.. Ini namanya move on.. :)




[EnjoyJakarta] Menikmati Pesona Bahari di Pulau Pari


Ingin menikmati keindahan alam sekaligus ketenangan di Jakarta? Tentu saja bisa. Datanglah ke Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Ya, Pulau Pari menawarkan keindahan, ketenangan, dan kesunyian yang dirindukan para pengunjung dari kota yang ramai dan padat penduduk, terutama para backpacker yang berburu liburan murah.

Pulau Pari merupakan salah satu dari gugusan pulau wisata bahari di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang sedikit, rumah tinggal yang tidak terlalu padat, serta pengunjung yang dibatasi maksimal hanya 200 orang, Pulau Pari memiliki suasana yang penuh dengan ketenangan. Untuk mencapai Pulau Pari, kita dapat menggunakan speed boat dari Marina Ancol selama 1 jam atau jika ingin biaya lebih murah, pilihlah transportasi dengan menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Muara Angke dengan lama perjalanan ± 2 jam.  




Untuk keperluan penelitian, Pemerintah membangun Pusat Penelitian Oseanografi LIPI di Pulau Pari, inilah salah satu sebab mengapa ekosistem dan biota laut di Pulau Pari masih terjaga dengan baik, selain karena penduduk sangat menjaga lingkungan tempat tinggal mereka tentunya.

Ada banyak homestay nyaman yang disediakan di Pulau Pari. Pengunjung yang sudah memesan paket travel biasanya akan mendapatkan fasilitas lengkap seperti Local Guide, homestay, sepeda, sewa peralatan snorkeling, serta Barbekyu di malam hari. Pengunjung yang ingin datang tanpa memesan paket travel pun memungkinkan untuk menikmati wisata bahari yang berbasis masyarakat ini. Salah satu  kelebihan dari Pulau Pari adalah penduduknya begitu kompak dan ramah melayani para pengunjung. Itinerary yang ditawarkan pada para pengunjung (meski berbeda rombongan) dilaksanakan secara serentak, sehingga seluruh aktivitas wisata terlihat tertib dan rapi.

Menjelajah Pulau Pari tak perlu khawatir kelelahan, karena untuk masing-masing pengunjung disediakan Sepeda. Jangan bayangkan ada jalan beraspal atau kendaraan roda 4 di sini, jalan utama di Pulau Pari adalah jalan yang diberi paving blok, dengan sepeda hilir mudik, dan sesekali motor atau gerobak motor (untuk yang tidak bisa naik sepeda/motor).


Siang hari setelah makan, aktivitas snorkeling dimulai secara serentak. Beberapa kapal kecil dikerahkan untuk mengangkut para pengunjung yang akan snorkeling di lokasi Bintang Rama dan Dermaga APL. Terik matahari yang menyengat  akan terlupakan saat terjun ke  dalam air laut yang jernih dan penuh pemandangan yang mempesona. Siluet cahaya matahari yang menerabas permukaan air laut menambah indah terumbu karang, tumbuhan anemone laut yang melambai-lambai, ikan-ikan mungil warna-warni yang berenang kesana kemari, serta beraneka ragam biota laut lainnya. Usai snorkeling, ada beberapa water sport yang bisa dicoba seperti jetski, banana boat dan donat boat. 

Di malam hari kita akan dimanjakan dengan hidangan Barbekyu di pinggir pantai. Penduduk Pulau Pari yang bertugas melayani pengunjung membuat api unggun besar untuk memanggang aneka makanan laut, dan para tamu duduk beralaskan tikar di sekeliling api unggun, sesekali ada tamu yang penasaran ingin memanggang makanannya sendiri, diselingi canda tawa. Suasana keakraban yang menyenangkan. Di sudut pulau yang lain ada Pasar Malam yang bisa kita datangi jika tertarik untuk berbelanja.

Keindahan yang mempesona lainnya adalah Pantai Pasir Perawan. Tempat yang tak boleh dilewatkan untuk menikmati matahari terbit sepanjang pagi di Pulau Pari. Pasirnya yang putih dan lembut, air laut yang jernih dan tenang tanpa ombak, hamparan hutan bakau dengan aneka ragam ikan dibawahnya, membuat betah untuk berlama-lama ada di sana. Kita bisa memuaskan diri untuk sekedar duduk-duduk di pinggir pantai atau berenang di laut, bahkan mengelilingi hutan bakau dengan kano. Jika takut panas, ada banyak pohon rindang dengan ayunan yang dipasang dibawahnya atau gubuk-gubuk yang menjajakan bebagai macam jajanan.



Liburan di Pulau Pari memenuhi segala kerinduan akan kedamaian dan ketenangan dari keriuhan hidup di kota. Dengan biaya yang cukup murah, Pulau Pari juga menjanjikan keindahan alam dan keanekaragaman biota laut, sehingga menjadi liburan tak terlupakan. Selamat berlibur di Pulau Pari, Enjoy Jakarta!