Tunggu Aku di Jakarta ( In Moment of Jakarta Anniversary 483 )

………………….

Aku pun sempat janjikan

Ku kayuh semua mimpiku

Ku labuh kapal di kotamu

………………….

Tunggulah aku di jakartamu

Tempat labuhan semua mimpiku

Tunggulah aku di kota itu

Tempat labuhan semua mimpiku

…………………

Lagu ini dipopulerkan oleh Sheila on 7, selalu mengingatkan saya, bahwa suatu saat saya akan datang ke Jakarta. Barangkali karena dalam diri saya mengalir darah Betawi, sejak kecil saya sangat menyukai kota ini. Meski orang-orang bilang, Jakarta itu jahat, kejam dan penuh kebohongan, tapi saya ingin memandang dari sisi lain. Di sinilah mimpi saya berada, mimpi untuk menjadikan Jakarta secanggih Tokyo dan senyaman Vancouver, mendapatkan kembali julukan Queen of The East

Jika menurut anda Jakarta itu panas, kembalilah ke kota anda yang sejuk itu. Jika menurut anda Jakarta itu kejam, kembalilah ke kota anda yang ramah itu. Jika menurut anda Jakarta itu semrawut, kembalilah ke kota anda yang rapi itu. Dulu, Jakarta tak begini..(paling tidak itu yang dikatakan nenek saya), sebelum orang-orang datang seenaknya ke sini.


Aku sudah berlabuh di kotamu

dan mengayuh mimpi-mimpiku

Tak perlu kau tunggu lagi

karena aku sudah di sini, di Jakartamu

menemuimu



Begini yah rasanya maen futsal..

Ini adalah peristiwa tak terduga, tak terencana dan tak disangka-sangka. Sabtu malem saya dijemput gerombolan siberat..eh gerombolan saudara-saudara sepupu sayah, tujuannya satu, nonton mereka-mereka maen futsal gratisan di tempat om kami yang emang punya penyewaan tempat futsal. Okelah kalo begitu, demi persaudaraan senenek-sekakek, saya dengan senang hati menonton mereka maen futsal.

Sampe di tempat futsal (*sambil terkagum-kagum karena baru sekali saya nengokin tempat futsal milik om saya itu), sepupu-sepupu yang cewe pada maksa saya ikut turun ke medan juang, *eh ke lapangan futsal maksudnya. Saya udah menjelaskan sejelas-jelasnya  kalo saya gak bisa maen bola, jangankan bisa, pernah aja engga. oia, pernah sih waktu smp, itu pun sekali-kalinya pas pelajaran olahraga.

saya : "gw gak bisa maen bola"
sepupu yang mengajak saya : "sama, gw jg gak bisa.."
saya : "lha terus gimana?"
sepupu yang mengajak saya : "yaa..pokoknya mah ditendang-tendang ajalah"
saya : (sambil melongo) "gw gak yakin gw bisa nendang bola"

Tapi ya sudahlah, nasi udah menjadi bubur yang basi, akhirnya saya terjun juga ke lapangan medan tempur. Aseli, saya gak tau sama sekali teknik dan peraturan maen bola. Yang saya tau tentang maen bola cuma ini :
  1. Tendang bola pake bagian samping dalam telapak kaki (iyah, klo pake ujung kaki kan malah sakit)
  2. Kejar bola sampe dapet, trus masukin ke gawang lawan
Oh..ya ampun, saya ditempatkan sebagai penyerang dan ya..saya bersemangat sekali mengejar bola. Sempet denger seorang sepupu saya yang satu tim dengan saya berteriak "woi..bolanya dioper donk". Ah ya..lupa..kalo saya bermain dalam tim. Menit-menit selanjutnya ternyata sangat melelahkan. Bola masih jauh kok dikejar-kejar, udah dapet malah ditendang-tendang. Etapi bener deh, it's fun.. menyenangkan loh. Saking senengnya, saya gak tau akhirnya tim mana yang menang, tau-tau petugas penjaga tempat futsal udah niup-niup periwitan karena lapangannya mau dipake orang laen. Iya deh ngalah, kita kan maennya gratisan.

Eh ada seorang bapak-bapak negor saya
bapak-bapak : lho..lho..ini cewe-cewe pada maen futsal ya?
saya : iya donk pak, emangnya cowo aja yang boleh..

Dan walaupun saya rutin aerobik seminggu sekali, ternyata itu belum cukup menjadikan saya sebagai Orangsehatkarenarutinolahraga, terbukti bangun pagi di hari ini, kedua kaki saya sakit banget karena tadi malem dipake lari-lari dan nendang-nendang.



Hujan Bulan Juni

*curcolgakpentingkarnalagigakadakerjaan*

Eh, tau gak, Hujan di bulan Juni meneduhkan banget ya. Bikin kost-an saya adem, gak perlu nyalain kipas angin yang bikin masuk angin tiap hari. Nah, di bawah ini satu puisi karyanya om Sapardi Djoko Damono yang judulnya Hujan di bulan Juni. Mungkin puisi ini dibikin pas bulan Juni kali yah, atau pas bulan laen, tapi karena di bulan Juni ada momen yang tak terlupakan, jadilah judulnya tetep berbau-bau bulan Juni. Entahlah..

ah sudahlah...

...................................
...................................

Hujan di bulan Juni
(Sapardi Djoko Damono)

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


........................................
........................................

Alhamdulillah malem ini tanah abang ujan lagi (ngaku2 tanah abang, soalnya nama jalannya tanah abang 1, padahal masuknya gambir). Sejuk, adem, Subhanallah..
Kalo malem-malem udah ujan begini, tinggal tutup pintu kamar rapat-rapat (kalo engga, air ujannya masuk), para penghuni kost pasti pada adem ayem di kamar masing-masing. Ada dua kemungkinan yang sedang di lakukan, tidur atau online.

Hujan di bulan Juni.. jadi kapan pelanginya?
*gaknyambunglagi





Kembalikan Cahaya Bintangku








Langit malam kini bersaput jingga

Berubah menjadi nebula cahaya

Tak lagi gelap hitam pekat

Bulan sabit sendirian pucat

kaku terpaksa menyunggingkan senyumnya

Bintang berkelap-kelip yang dulu setia menemani bulan itu sudah lama tiada

Tergantikan pantulan lampu-lampu kota

Aku kehilangan romansa malam


Tanyakan lubuk hati anda yang paling dalam, mana yang lebih indah, gemerlap cahaya lampu-lampu dari gedung-gedung pencakar langit atau kerlap-kerlip cahaya bintang di langit malam hari?

Setelah pindah ke tengah-tengah kota Jakarta, saya tak pernah lagi melihat bintang di langit. Bintang tidak hilang, hanya saja cahayanya sekarang tidak pernah terlihat lagi. Sepanjang mata memanjang membusur 180 derajat dari timur hingga barat, langit di malam hari benar-benar memerah. Tercemar polusi, polusi cahaya. Kecuali jika berjalan sedikit ke arah barat laut hingga utara, langit malam masih agak menghitam, tapi bintang pun hanya terlihat sedikit saja.

Mungkin sudah pernah dengar mengenai Observatorium Boscha (Lembang) yang merasakan dampak polusi cahaya kota Bandung, Lembang dan sekitarnya, para astronom sangat kesulitan saat melakukan pengamatan untuk objek redup yang biasanya perlu waktu perekaman lama karena terganggu oleh cahaya lampu kota yang menerangi langit malam. Dan saya rasa banyak kota-kota besar dengan dampak polusi cahaya yang sudah cukup parah. Bukan hanya untuk keperluan astronomi saja, polusi cahaya ini ternyata berdampak pada kehidupan hewan, dan kita manusia.

Definisi dari polusi cahaya adalah "dampak buruk akibat cahaya buatan manusia". Polusi cahaya biasanya berarti intensitas cahayanya terlalu besar. Beberapa spesies, termasuk tumbuhan dan manusia, mengalami dampak dari polusi cahaya. Kebanyakan orang tidak pernah mendengar apa itu polusi cahaya, dan yang mengetahuinya biasanya tidak peduli atau tidak melakukan apa-apa untuk menanggulanginya. Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi. Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan iklan, properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan dan stadion. (wikipedia indonesia)

Dampak terhadap hewan

Polusi cahaya membuat bintang dan bulan tak tampak. Burung yang bermigrasi menggunakan bintang dan bulan sebagai alat navigasi. Akibat adanya polusi cahaya, mereka tidak dapat bermigrasi ke tempat yang tepat. Penyu laut juga tidak datang ke pantai dan bertelur seperti biasa karena takut dengan cahaya

Dampak terhadap manusia

Polusi cahaya menyebabkan masalah tidur terhadap manusia. Terangnya cahaya malam membuat siklus hormon dalam manusia menjadi sedikit berubah, dan perubahan ini memberi kontribusi yang sangat besar terhadap kesehatan dan psikologi manusia. Menurut penelitian di Eropa menunjukkan bahwa ada kaitan antara wanita yang berada di lingkungan berpolusi cahaya dengan kangker payudara. Selain itu masih banyak hal - hal lain yang masih diteliti dampaknya.

Dampak terhadap penelitian astronomi

Langit yang terkena polusi cahaya akan nampak terang sehingga bintang - bintang atau benda - benda langit lain yang seharusnya bisa terlihat menjadi tidak terlihat. Astronom tidak dapat mengamati dan menemukan obyek di angkasa karena terlalu banyak cahaya yang menutupi langit malam.(Bosscha observatory)

Barangkali anak-anak kecil di Jakarta atau di kota besar lainnya tidak pernah benar-benar menghayati lagi Bintang Kecil karya Pak Daljono atau Bintang Kejora karya Pak AT. Mahmud, atau bahkan mereka tidak suka menyanyikan lagu-lagu itu, toh mereka tak pernah secara nyata melihat bintang-bintang bercahaya di langit. Atau takkan ada lagi orang tua yang menasehati anaknya dengan pepatah lama “Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit”. Atau bisa jadi dongeng-dongeng anak-anak tentang bintang dan bulan yang menemani mereka sebelum tidur akan hilang. Yang lebih dikhawatirkan adalah berkurangnya kepekaan kita untuk menyadari, bahwa benda-benda yang menghiasi langit itu adalah karunia Allah yang sangat berharga.

Tidak nyaman bukan, hidup dalam cahaya menyilaukan buatan sendiri. Kehilangan cahaya bintang dan romansa malam. Melihat bintang adalah salah satu dari hal-hal kecil yang membuat saya bahagia. Bagaimana anda?

Nah, ini sedikit ajakan untuk berpartisipasi mengurangi polusi cahaya, mudah-mudahan bintang-bintang di langit Jakarta mau muncul lagi:

  1. Untuk di rumah-rumah, yuk pakai lampu hemat energi (sudah banyak dijual dipasaran). Bagi yang punya lampu di taman/halaman atau di depan rumah (lampu jalan) pakaikan tudung buat lampunya agar cahaya tidak kemana-kemana, dan hindari lampu sorot atau lampu merkuri
  2. Untuk yang punya usaha-usaha pasang reklame, pakailah cahaya secukupnya, cukuplah buat menerangi tulisan aja
  3. Barangkali ada yang punya om, tante, atau tetangga yang duduk di kursi pemerintahan, sampaikan aspirasi pada mereka, supaya membuat peraturan pencahayaan untuk reklame, lampu jalan, lampu gedung, lampu stadion dan tempat umum lainnya.
  4. Matikan lampu yang tidak digunakan di malam hari, termasuk waktu tidur
  5. Ingat, objek yang perlu diterangi adalah yang dibawah sini, di bumi, bukan di atas. Jadi kalo mau pasang lampu, desain sedemikian rupa hingga cahayanya tidak terbuang sia-sia

“….Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Fushshilat : 12)





Antri Busway sekarang dipisah lho..


Pagi ini saya bepergian dengan salah satu moda angkutan unggulan di Jakarta, bus Trans Jakarta. Surprise banget waktu sampe di halte busway Harmoni, di tiap-tiap pintu antrian ternyata terbagi dua antrian barisan yang dipisah oleh rantai. Sang petugas sibuk berteriak-teriak, "laki-laki sebelah kiri, perempuan sebelah kanan". Wow.. Pihak pengelola Trans Jakarta ternyata bergerak cepat menindaklanjuti kasus pelecehan seksual yang terjadi di antrian dan di dalam bis beberapa hari lalu. Pemisahan ini berlaku sejak hari kamis, 10 juni lalu.

Tadinya saya pikir di dalam bis, tempat duduk laki-laki dan perempuan juga dipisah, ternyata nggak, desak-desakkan masih sama seperti sebelumnya. Tapi saat para penumpang masuk ke dalam bis, sang petugas mengingatkan supaya penumpang gak berjejalan dekat pintu. "ayo-ayo geser ke dalem, geser ke depan lagi, jangan desek-desekan di pintu, nanti masuk tipi lagi kaya kemarin, kan malu kita"
:)

Semoga niat para pengelola bis trans jakarta adalah karena ingin menuju ke arah yang lebih baik, bukan karena takut di sorot media. Paling tidak sudah ada perbaikan walaupun belum menyeluruh. Semoga perbaikannya akan bertahap dan berkelanjutan. Alangkah baiknya jika pihak PT. KAI juga menerapkan peraturan yang sama. Berjejalan di kereta jauh lebih parah daripada di bis trans jakarta, karena PT. KAI tidak menerapkan berapa maksimum penumpang yang boleh naik. Nah, bagusnya ada batas maksimum penumpang yang boleh naik kereta, jadi penumpang gak desak-desakkan di kereta, lebih bagus lagi kalo tempat duduknya dipisah. Dan alangkah sangat baik lagi, kalo ini diterapkan di semua angkutan umum, termasuk ojek (nah lho..).

Baiklah..untuk sementara ini saya hanya bisa berdoa dan mensupport para pemegang kebijakan transportasi di Indonesia. Semoga bisa lebih baik lagi.



Gak mau jadi bebek


Media oh media...
Kasus Century, orang rame-rame..
Teroris ketangkep, orang juga rame-rame..
Bibit-Chandra digugat lagi, eh, orang jadi pada rame lagi..
Relawan diserang Israel, Alhamdulillah banyak yang peduli (tapi kok ramenya baru sekarang? Palestina dijajah udah puluhan tahun lho)..
Beralih dari FB ke MFB, rame-rame juga..
Video orang yang mirip artis kebongkar, rame banget orang-orang..
Piala Dunia 2010, tengah malem banyak orang teriak rame-rame..


Kaya bebek aja, rame mulu, ikut-ikut mulu
Mending bebek mah rapi kalo baris, gak semua orang klo baris bisa rapi kaya gitu..
Bener aja tuh kata iklan, Gak ada loe (baca : media - red) gak rame kali yah
Di Indonesia, sepinya aja bisa rame-rame lho, (soalnya tu kasus-kasus seringnya sepi tiba-tiba, tak bersisa).

Berseragam Cokelat


A : ”gimana rasanya berseragam cokelat”

B : “ga enak, soalnya baru punya seragam satu, sehari cuci kering pake, susah ngubah-ngubah fashion style J, tapi Alhamdulillah gak ribet lagi mikirin pake baju apa hari ini..hehe..”

A : “jadi, gimana rasanya jadi orang yang pake seragam cokelat tiap hari?

B : “hmm.. rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Doakan saja, saya selalu punya kekuatan untuk menghadapi semuanya dengan benar (bukan “dengan baik” – red).”

A : “yakin bisa bertahan?”

B “saya cuma perlu meyakini, bahwa Allah akan selalu menjaga saya”



-dhee..beratnya berseragam cokelat...-


YM & IE


Seminggu kemarin Yahoo Messenger saya tidak bisa Login. Entah masalahnya apa. Terpikir sesaat untuk menginstall ulang YM, tapi mengingat ada banyak percakapan penting di dalamnya, saya mengurungkan niat itu. Karena sudah agak bosan online dan chatting, akhirnya saya diamkan saja, sambil sesekali mencoba Login lagi. Hari ini saya iseng mencari akar permasalahannya. Ketika Login tidak berhasil, ada petunjuk bahwa saya harus mengecek LAN setting di Internet Options, tapi membukanya harus menggunakan Internet Explorer. Agak ragu, karena toh saya menggunakan modem, bukan jaringan LAN. Tapi tetap saya buka IE. Ternyata IE saya berstatus offline. Naluri saya mengatakan bahwa inilah akar masalahnya. Alih-alih mengecek LAN Setting, saya justru mengganti status IE menjadi online, kemudian coba Login kembali di Yahoo Messenger. Dan yup... Login berhasil.

Sambil - agak - sok tau, saya berpikir, hubungan YM dengan IE erat sekali ya, sampai segitunya..padahal windows yang saya gunakan saja bajakan :D

Saya, senang sekali bermimpi


Bismillahirrohmanirrohim..
Saya, kangen sekali menulis. Sebulan ini tak punya kesempatan menulis apa-apa. Padahal input yang masuk lewat panca indera saya sungguh teramat banyak, dan kini memorinya tersimpan rapi di alam bawah sadar.

Begitu banyak perubahan agak ekstrim dalam sebulan ini. Pekerjaan, seragam, aktivitas, tempat tinggal, tetangga sebelah. Semuanya dulu tak pernah terbayangkan. Hanya saja pernah terbesit sesaat, terucap dalam doa, dan tersimpan di alam bawah sadar, tapi tidak pernah menyangka akan terwujud menjadi nyata. Dahsyat bukan? Inilah yang membuat saya semakin percaya akan keajaiban. Kawan, menurut analisis saya sendiri, keajaiban adalah sebuah probabilitas, kumpulan kemungkinan-kemungkinan. Salah satu dari kemungkinan-kemungkinan itu bukanlah kebetulan, melainkan hal yang sudah diatur sejak sebelum-sebelumnya, namun karena pengaturan itu sedemikian sistematis dan canggih, kita menjadikannya suatu hal yang menakjubkan dan kita menyebutnya keajaiban.

Suatu hari dalam hati saya pernah terbesit, saya akan mendapat pekerjaan di kota jakarta. Pada waktu yang lain, saya pernah berkeinginan mendapat tempat kerja yang bisa ditempuh dengan KRL, (karena saya mencintai KRL, meski pada akhirnya kecewa dengan KRL dan memutuskan untuk berpindah ke wilayah yang dekat dengan kantor). Dan saya juga pernah berharap bisa masuk dalam sistem pemerintahan karena ingin berkontribusi memperbaikinya dari dalam. Kawan, Alhamdulillah, dengan kuasa Allah, semuanya kini terwujud.

Nah, dalam kasus saya ini, baru "terbesit" saja, keajaiban yang terjadi sudah demikian dahsyat, apalagi jika saya menjadikannya sebagai mimpi. Mimpi yang dikelola dengan baik. InsyaAllah, hasilnya jauh lebih dahsyat. Karena itulah, saya, senang sekali bermimpi..